Perempuan Protes Hak Kerja dan Perang Dunia Awal Hari Perempuan Internasional

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 Maret 2021 14:07 WIB

Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret berawal dari gerakan 15.000 perempuan New York City. (Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Tema tahun yaitu #ChooseToChallenge. Melansir dari situs resmi IWD, tema ini diangkat dengan alasan, perempuan dapat memilih untuk dapat melakukan penentangan menyuarakan bias dan ketidaksetaraan gender.

UN Women Watch menjelaskan, pada 1910 diadakan konferensi buruh perempuan di Kopenhagen menetapkan Hari Perempuan, bersifat internasional, untuk menghormati gerakan hak-hak perempuan dan untuk membangun dukungan untuk mencapai hak pilih universal bagi perempuan.

Hal itu pun disambut dengan persetujuan bulat oleh konferensi lebih dari 100 wanita dari 17 negara, termasuk tiga wanita pertama yang terpilih untuk Parlemen Finlandia dan tidak ada tanggal tetap untuk perayaan. Pada 1908, sebanyak 15 ribu wanita yang berbasis di New York menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang baik, dan hak suara.

Dan, pada 1913-1914, Hari perempuan Internasional juga menjadi mekanisme untuk memprotes Perang Dunia I, Sebagai bagian dari gerakan perdamaian.

Baca: Hari Perempuan Internasional, Jokowi: Semua Setara Memberi Warna Bagi Peradaban

Ditempat lain di Eropa, sekitar pada 8 Maret tahun berikutnya, perempuan mengadakan unjuk rasa baik untuk memprotes perang atau untuk mengekspresikan solidaritas dengan aktivitas lain. Kemudian setelah diskusi panjang pada 1913 disetujui bahwa Hari Perempuan Internasional diperingati pada 8 Maret secara global.

Dengan latar belakang perang, para wanita di Rusia kembali memilih untuk memprotes dan mogok untuk 'Roti dan Perdamaian' pada hari Minggu pada 8 Maret 1917 di kalender Gregorian.

Advertising
Advertising

Perjalanan panjang Hari Perempuan Internasional membuahkan hasil hingga pada tahun 1975, untuk pertama kalinya dirayakan oleh PBB. Dan pada tahun 1996, PBB menegaskan tema tahunan pertama untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yaitu "Celebrating The Past, Planning For The Future", setelah itu tahun-tahun berikutnya juga memiliki tema. Seperti pada tahun ini yang bertema "Choose To Challenge".

Tema Hari Perempuan Internasional 2021 ini disampaikan Direktur Eksekutif Wanita PBB Phumzile Mlambo-Ngcuka.

"Kita membutuhkan perwakilan wanita yang bisa menggambarkan semua wanita dan remaja perempuan dalam berbagai keberagaman dan kemampuan, melintasi berbagai budaya, sosial, ekonomi dan situasi politil. Ini lah cara satu-satunya kita bisa mendapatkan perubahan di masyarakat yang melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan yang setara dan menguntungkan kita semua," ujar Phumzile Mlambo-Ngcuka.

Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day ini merefleksikan kemajuan yang dibuat perempuan dunia, menyerukan perubahan dan merayakan tindakan keberanian dan tekad para perempuan yang telah memainkan peran luar biasa dalam sejarah negara, komunitas mereka, dan keluarga.

ASMA AMIRAH

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

12 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

15 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

19 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

2 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya