Senyawa Rahasia di Balik Rasa Pedas Cabai yang Kaya Manfaat Bagi Tubuh

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Maret 2021 13:23 WIB

Penjual cabai melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan Kuntoro Boga, meningkatnya harga cabai karena permintaan tinggi di tengah libur akhir tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Cabai bagi orang Indonesia mungkin sudah seperti nasi. Atau, tak lengkap sajian makanan bila tanpa sambal yang itu sudah pasti diolah dari cabai. Mendengar kata cabai, yang terbayang adalah rasa pedas.

Rasa pedasnya ini bahkan tak hanya berhenti di ulekan atau cobek saat kita mengulek cabai jadi sambal, atau hanya di mulut, tapi rasa pedas cabai ini bisa mengganggu perekonomian negara. Cabai, turut mempengaruhi kenaikan harga.

Hampir setiap tahun, cabai selalu menjadi penyebab inflasi. Karena itu pula, pemerintah dahulu pernah berencana mengeluarkan cabai sebagai komponen pembentuk inflasi.

Cabai yang dalam bahasa latin Capsicum annuum ini berasal dari dunia tropika dan subtropika Amerika khususnya Colombia lalu menyebar ke Amerika Latin.

Budidaya cabai pertama kali dilakukan pada 5000 tahun SM di suatu gua di Tehuacan, Meksiko. Dari sana lalu menyebar ke seluruh dunia termasuk negara-negara di Asia, seperti Indonesia. Penyebaran ini dilakukan oleh pedagang dari Spanyol dan Portugis.

Advertising
Advertising

Di Indonesia sendiri, jenis cabai yang paling sering di tanam yaitu cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika yang memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran yang bervariasi, mulai dari yang bulat, lonjong, hingga panjang dengan ukuran kecil sampai yang besar.

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

15 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

15 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

18 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

20 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

8 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya