Punya Riwayat Keturunan Penyakit Jantung, Lakukan Beberapa Hal ini

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Maret 2021 05:45 WIB

Makan Berlebihan Picu Penyakit Jantung

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung yang paling populer adalah sakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi karena penyempitan yang disebabkan plak aterosklerosis sehingga keadaan pembuluh darah koroner mengalami penyempitan yang mempengaruhi terhambatnya aliran oksigen dan nutrisi bagi sel-sel otot jantung.

Faktor genetik, sering dikaitkan dengan risiko terkenanya sakit jantung koroner. Hal ini dapat dikontrol jika dilakukan penanganan yang tepat seperti melakukan pola hidup sehat pemeriksaan rutin seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi.

Gejalanya pun dapat diketahui sehingga pencegahan risiko dapat diminimalisir. Ada pun gejala penyakit jantung yang muncul seperti berdebar pada jantung, dada penderita seperti merasa tertekan sesuatu. Pada pernapasan timbul sesak napas, disertai kebas tubuh di punggung, lengan, dan bagian yang lainnya, serta keluarnya keringat dingin. Gejala ini akan membuat penderita merasakan nyeri pada bagian dada seolah tertusuk.

Selain melakukan pengecekan kesehatan tubuh dengan rutin, individu bisa mengurangi risiko terkena sakit jantung dengan melakukan aktivitas fisik. Merujuk American Heart Association, aktivitas fisik diartikan sebagai aktivitas yang memacu kegiatan fisik seseorang secara keseluruhan.

Dianjurkan setiap orang melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu, mengutip dari laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2ptm), aktivitas fisik atau olahraga ini dilakukan minimal 30 menit per harinya selama 5 kali dalam seminggu, boleh dilakukan sebanyak tiga kali dalam 10 menit atau dalam 15 menit dilakukan 2 kali sehari. Bagi individu yang memilki riwayat kolesterol dan darah tinggi, dianjurkan untuk melakukan 40 menit latihan dengan intensitas sedang sebanyak 3 atau 4 kali dalam seminggu.

Advertising
Advertising

Baca: Peneliti Sebut Kaitan Kesehatan Mental dengan Penyakit Jantung

Setelah melakukan rutinas fisik dengan baik, lanjutkan dengan lakukan pemeriksaan ke dokter dapat dilakukan setiap setahun sekali, jika hasil pemeriksaan jantung baik. Namun jika hasil pemeriksaan menunjukkan kelainan, maka pemeriksaan jantung harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lainnya melalui inspeksi (melihat kelainan pada area dada), ada palpasi yakni perabaan detak jantung atau kelainan di area dada, ada juga perkusi gunanya untuk mengetahui letak jantung dengan mengetuk dinding dada, dan auskultasi yaitu mendengar denyut jantung dan suara napas.

Selanjutnya, untuk pemeiksaan penyakit jantung ini, ada pemeriksaan pendukung lainnya yaitu pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), USG jantung atau disebut juga ekokardiogram, rontgen dada, MRI atau CT scan, tes darah, hingga angiografi. Pemeriksaan ini tidak dilakukan semuanya, pemeriksaan dilakukan sesuai dengan kondisi individu.

TIKA AYU

Berita terkait

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

9 jam lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

1 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

2 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

3 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

9 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya