Siap Vaksinasi Covid-19? Ini yang Harus Diperhatikan Menurut Dokter Reisa

Reporter

Antara

Jumat, 26 Maret 2021 10:08 WIB

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama kepada jemaah calon haji di Puskesmas Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 25 Maret 2021. Sebanyak 1.200 jemaah calon haji Embarkasi Kota Palembang mengikuti vaksinasi COVID-19 sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi agar dapat berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin telah terbukti melindungi manusia dari berbagai macam jenis penyakit menular, bahkan dapat menghilangkan beberapa penyakit di Indonesia. Contoh sukses vaksinasi adalah polio dan cacar varicella. Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dokter Reisa Broto Asmoro menyatakan hanya beberapa puluh negara yang memulai vaksinasi Covid-19 dari 200 lebih negara yang ada di dunia.

Ia menyarankan tiga langkah inti sebagai persiapan bagi calon peserta penerima vaksin agar proses berjalan lancar serta membawa dampak yang optimal.

“Vaksin dapat menyelamatkan nyawa. Vaksin selama ini telah terbukti dapat melindungi dari berbagai penyakit menular. Vaksin COVID-19 yang digunakan pada masa darurat pandemi efektif mengurangi risiko infeksi berat dan fatal dari COVID-19. Jadi, persiapkan diri sebaik mungkin untuk mendapatkan dampak yang optimal, yakni tercipta kekebalan tubuh semaksimal mungkin,” katanya.

Ia menyarankan praktik tiga langkah persiapan, sebelum mendapatkan tiga manfaat vaksinasi atau "Tiga, Sebelum Tiga". Pertama, lakukan pendaftaran dan pastikan apabila nama sudah terdaftar di dalam Sistem Satu Data Vaksinasi yang dikembangkan pemerintah.

Pada umumnya, masyarakat yang masuk dalam kelompok sasaran vaksinasi akan mendapat giliran untuk divaksin di fasilitas pelayanan kesehatan, di antaranya beberapa pos vaksinasi di berbagai kota besar yang kini membuka pendaftaran daring atau kolektif. Peserta dipersilakan melakukan pendaftaran dengan cara yang tepat sesuai pentunjuk panitia penyelenggara sebelum datang ke tempat vaksinasi.

Advertising
Advertising

"Hindari datang langsung tanpa perjanjian karena akan membuka peluang antrean panjang dan kerumunan yang akan merugikan semua pihak," imbaunya.

Baca juga: Habis Bepergian tapi Sudah Divaksin Covid-19, Tetap Karantina biar Aman

Peserta juga diimbau untuk tetap konsisten menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan) di pos pelayanan vaksinasi. Disarankan agar calon penerima vaksin memakai baju yang lengannya dapat dilipat dengan mudah atau baju berlengan pendek. Untuk perempuan, pos vaksinasi akan menyiapkan ruang tertutup, terutama bagi yang berhijab.

Peserta vaksinasi diarahkan untuk memeriksa kesehatan dan pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit sebelum divaksinasi. Bagi calon penerima vaksin, baik yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, disarankan untuk memeriksakan fisik untuk mengetahui kondisi kesehatan. Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan meminta rekomendasi sebelum menerima vaksin COVID-19.

“Pastikan suhu tubuh normal di bawah 37,3 derajat Celcius dan tekanan darah di bawah 180 per 110,” kata Reisa.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes sejak Februari 2021 telah menyatakan bahwa penderita hipertensi atau darah tinggi dapat divaksinasi apabila tekanan darahnya dalam kondisi terkontrol dan di bawah 180/110 MmHg pada saat dilakukan vaksinasi. Untuk menghindari tekanan darah tinggi pada saat pemeriksaan kesehatan, Reisa menyarankan agar calon penerima vaksin beristirahat atau tidur dengan cukup, menjalani gaya hidup sehat, tidak merokok dan minum alkohol, berolahraga dengan rutin sesuai kapasitas tubuh masing-masing, dan jauhi kondisi yang dapat menimbulkan stres berat.

Begitu juga dengan penderita diabetes, dapat divaksinasi sepanjang kondisi kadar gula terkontrol dan tidak sedang mengalami gangguan akut. Penyintas kanker dapat diberikan vaksin selama tidak menjalani terapi imunosupresi. Sedangkan penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari tiga bulan sembuh.

Bagi masyarakat yang masih dalam pengobatan atau terapi, dianjurkan untuk tetap melanjutkan konsumsi obat-obatan yang disarankan dokter dan tidak perlu dihentikan karena hendak vaksinasi COVID-19. Untuk ibu yang sedang menyusui juga boleh menerima vaksin. Beberapa ahli bahkan menduga imunitas yang didapat ibu menyusui dapat disalurkan pada bayinya melalui Air Susu Ibu (ASI).

Ia menyarankan agar anggota masyarakat yang sudah memperoleh konfirmasi jadwal dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang hari vaksinasi. Para calon penerima vaksin Covid-19 disarankan mempelajari pertanyaan dari petugas pendamping selama proses penyaringan peserta vaksinasi.

Menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan 18 Februari 2021, setidaknya ada 14 pertanyaan yang harus bisa dijawab calon penerima vaksin di meja penyaringan. Petunjuk teknis vaksinasi COVID-19 menyatakan setiap pos vaksinasi setidaknya memiliki satu rangkaian proses dengan empat meja.

Meja Nomor 1 adalah registrasi atau verifikasi pendaftaran, Meja Nomor 2 adalah penyaringan dengan anamnesa dan pemeriksaan kesehatan, Meja Nomor 3 adalah tempat vaksinasi, dan Meja 4 adalah registrasi setelah penyuntikan yang disertai adanya ruang tunggu untuk masa observasi minimal 30 menit.

“Keempat meja ini melambangkan proses yang komprehensif. Oleh karena itu tidak bisa saling dipisahkan. Ikuti semuanya dengan persiapan yang baik dan patuhi saran petugas,” ujar Reisa.

Selama proses observasi, pelajari semua tentang dampak ringan yang umum terjadi usai vaksinasi. Kemudian, setelah menerima surat bukti sudah vaksinasi, buat agenda di kalender untuk kembali mendapatkan dosis kedua.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Reisa menilai ketiga persiapan di atas dapat membuka peluang penerima vaksin menikmati tiga dampak positif vaksin. Pertama, kekebalan tubuh penerima vaksin akan terbangun sehingga siap menghadapi serangan COVID-19 apabila sampai terpapar. Pertahanan melawan COVID-19 bukan hanya vaksin, namun pencegahan lain seperti patuh protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru.

“Jangan lengah. Kita sudah melewati bulan ke-12 pandemi. Pastikan saat ini kita sudah terbiasa menjalani pola hidup baru yakni adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang bersih dan sehat, pola hidup produktif yang aman COVID-19," katanya.

Manfaat lain vaksinasi COVID-19, beban tenaga medis akan turun dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit akan meningkat drastis.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

10 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

27 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya