Tanda Masker Medis Asli, Hindari yang Palsu

Reporter

Bisnis.com

Senin, 5 April 2021 15:35 WIB

Ilustrasi Masker. REUTERS/Kai Pfaffenbach/Illustration/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Kewajiban #pakaimasker kala pandemi Covid-19 membuat masker menjadi barang yang sangat dibutuhkan. Karena tingginya permintaan, masker medis yang diharapkan mampu menghadang virus corona ternyata palsu dan tidak sesuai standar dalam kemasan.

Banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan masker medis untuk menjaga kesehatan selama di luar ruangan. Masker medis menjadi barang yang sangat dicari dan mahal. Namun, muncul penemuan masker medis palsu yang paling banyak ditemukan dan tidak sesuai dengan standar prosedur kesehatan. Berikut cara membedakan masker medis palsu dan asli.

Memiliki izin dari Kementerian Kesehatan
Biasanya Kemenkes menerbitkan izin edar bagi masker yang ada. Dilansir dari Sehatnegeriku.Kemenkes.go.id, Plt Dirjen Farmalkes, Arianti Anaya, mengungkapkan bila produsen sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes artinya masker ini dikategorikan sebagai masker bedah atau masker N95 atau KN95 yang dikategorikan sebagai alat kesehatan.

Baca juga: Anjuran Pakai Masker yang Baik Menurut Satgas Covid-19

Sudah lulus uji laboratorium
Banyaknya masker yang beredar di masyarakat membuat Kementerian Kesehatan membuat sebuah uji lab terkait produksi masker. Saat produk masker sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan maka masker tersebut telah memenuhi persyaratan mutu keamanan dan manfaat, antara lain telah lulus uji Bacterial Filtration Efficiency (BFE), Partie Filtration Efficiency (PFE), dan Breathing Resistance sebagai syarat untuk mencegah masuk dan penularan virus serta bakteri.

Advertising
Advertising

Memiliki tiga lapisan
Masker palsu yang beredar terkadang hanya memiliki satu lapisan saja. Ini sangat kurang baik untuk mencegah bakteri masuk ke saluran pernapasan. Masker harus memiliki 3 lapisan untuk menutupi mulut dan hidung serta sekali pakai, tidak bisa berulang kali pakai.

Penyaringan hampir 95 persen
Kadar filterisasi masker harus bisa sampai 95 persen meskipun masker yang memiliki akurasi penyaringan hampir 95 persen hanya masker kesehatan. Namun, pihak Kemenkes menganjurkan setidaknya masker yang sudah mendapat izin edar memiliki akurasi penyaringan hampir 95 persen.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

6 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

16 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya