Cuka Apel untuk Diet Tidak Menjanjikan, Tapi Bagus Menekan Gula Darah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 17 April 2021 15:03 WIB

Ilustrasi cuka apel. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah dengar tentang diet menggunakan cuka apel? Diet jenis ini diklaim dapat menurunkan berat badan berkat kandungan asam asetat dalam cuka apel. Namun kemampuan cuka apel tersebut masih banyak yang meragukan, sebab pada penelitian yang dilakukan pada 2009 silam terhadap 175 responden tidak banyak perubahan yang terjadi setelah mereka mengonsumsi cukaapel selama tiga bulan, sebagaimana dikutip dari health.harvard.edu

Dilansir dari prevention.com, dalam studi lain di Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, 144 orang dewasa dengan obesitas secara acak ditugaskan untuk minum satu hingga dua sendok makan cuka sari apel setiap hari selama 12 minggu.

Di akhir penelitian, mereka yang minum dua sendok makan kehilangan hampir 1.8 kilogram berat badan, sementara mereka yang minum satu sendok makan hanya kehilangan berat badan sebanyak 1.1 kilogram. Namun, temuan tersebut tidak membuktikan bahwa cuka apel adalah pelarut lemak ajaib.

Terlepas dari itu semua, rasanya perlu membahas sedikit tentang cuka apel, sebelum bicara lebih lanjut soal diet cuka apel. Cuka apel sendiri merupakan sari buah yang diambil dari buah tersebut, kemudian disuling dan difermentasi. Cuka apel dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil sebagai suplemen, bermanfaat untuk kesehatan berkat kandungan asam asetatnya, cara konsumsinya cukup satu hingga dua sendok teh sebelum makan atau campur dengan makanan.

Selama ribuan tahun, senyawa yang mengandung cuka, termasuk fermentasi sari apel, telah dimanfaatkan untuk obat penyembuh, meskipun zaman dulu khasiatnya masih sebatas dugaan. Masyarakat kuno memanfaatkan cuka untuk detoksifikasi sebagai antibiotik, seperti pengobatan untuk penyakit kudis, misalnya.

Advertising
Advertising

Kembali ke pokok masalah soal cuka apel untuk diet, sebuah studi pada tikus-tikus gemuk menunjukkan bahwa kandungan asam asetat dalam cuka apel terbukti dapat mencegah penumpukan lemak sekaligus meningkatkan metabolisme hewan pengerat itu.

Namun studi pada manusia malah tidak banyak menimbulkan efek yang signifikan, seperti dua penelitian yang telah disebutkan tadi, 175 orang responden pada penelitian yang dilakukan 2009 tersebut setelah tiga bulan menjalani diet menggunakan cuka apel menunjukkan hasil mengalami penurunan berat badan sebanyak 1 hingga 1.8 kilogram, namun kabar baiknya kadar trigliserida lebih rendah daripada mereka yang tidak mengonsumsi cuka.

Studi kecil lainnya menemukan bahwa konsumsi cuka meningkatkan perasaan kenyang setelah makan, tetapi hal itu terjadi dengan menyebabkan mual. Dilansir dari prevention.com, sebuah studi yang lebih baru, yang terbit di Journal of Functional Foods, secara acak menugaskan 39 subjek penelitian untuk mengikuti diet kalori terbatas dengan cuka sari apel atau diet kalori terbatas tanpa cuka sari apel selama 12 minggu.

Partisipan yang mengonsumsi satu sendok makan cuka apel saat makan siang dan makan malam, sambil mengurangi 250 kalori per hari, kehilangan hampir 4 kilogram berat badan dalam 12 minggu. Di sisi lain, mereka yang mengurangi jumlah kalori yang sama tetapi tidak mengonsumsi cuka apel hanya kehilangan 2.2 kilogram berat badan.

Selain itu, cuka apel tampaknya memiliki sifat yang berpotensi mendukung upaya penurunan berat badan. Misalnya, sebuah studi 2013 dari Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa minum cuka apel sebelum makan dikaitkan dengan lonjakan gula darah yang lebih kecil.

Studi 2010 lainnya dari Annals of Nutrition & Metabolism menunjukkan bahwa mengonsumsi dua sendok teh sari apel selama waktu makan dapat membantu mengurangi penurunan gula dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Mengapa ini terjadi belum sepenuhnya jelas, tetapi peneliti nutrisi seperti Carol Johnston, Ph.D., yang telah mempelajari sari apel di Arizona State University selama bertahun-tahun, menduga bahwa senyawa dalam cuka mengganggu penyerapan beberapa pati.

Bagi yang ingin mengonsumsi cuka apel sebagai suplemen pendukung diet, berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan, dilansir dari laman health.harvard.edu.

1. Cuka harus diencerkan, sebab tingkat keasamannya yang tinggi dapat merusak enamel gigi saat diminum langsung, mengonsumsinya sebagai komponen saus salad vinaigrette adalah cara yang lebih baik.

2. Telah dilaporkan menyebabkan atau memperburuk kadar kalium yang rendah. Itu sangat penting bagi orang yang mengonsumsi obat yang dapat menurunkan kalium, seperti diuretik yang umum digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

3. Cuka dapat mengubah kadar insulin. Orang dengan diabetes harus sangat berhati-hati tentang diet cuka apel.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Cuka Apel Kaya Manfaat Kapan Waktu Terbaik Mengonsumsinya

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

21 jam lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

23 jam lalu

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

Berikut enam tips alami memutihkan gigi menggunakan bahan-bahan yang mudah dijangkau.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

2 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

4 hari lalu

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

Untuk mencegah apel cepat busuk perlu teknik penyimpanan yang tepat, sederhana, tapi efektif. Berikut cara menyimpan apel gaya lama tapi efektif.

Baca Selengkapnya

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

5 hari lalu

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan fitur sensor kesehatan penting yang dapat dimiliki Samsung Galaxy Watch 7.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya