Harus Isolasi Mandiri, Perhatikan Apa yang Boleh dan Tidak Dilakukan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Mitra Tarigan
Senin, 3 Mei 2021 15:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua kasus positif Covid-19 membutuhkan rawat inap di rumah sakit atau fasilitas karantina dari pihak kesehatan. Pada beberapa kasus, sebagian besar penyintas Covid-19 dapat dirawat di rumah dan menjalankan isolasi mandiri di bawah pengawasan dokter. Melansir dari timesnownews, dokter dari Rumah Sakit Wockhardt Mumbai memberi tahu tanda-tanda apa yang harus diwaspadai pasien.
Gelombang kedua infeksi yang dipicu oleh virus corona terus menambah jumlah korban di India. Dalam banyak kasus, karena terus meningkatnya jumlah pasien secara tiba-tiba, rumah sakit kewalahan sehingga banyak pasien yang tidak dapat kapasitas penanganan. Untuk itu, kasus pasien ODP (Orang Dalam Pantauan) dapat ditangani dengan lakukan isolasi mandiri di rumah.
Inilah yang harus dilakukan :
a. Jika mengalami gejala ringan maka Anda bisa tinggal di rumah dan menjalani pengobatan.
b. Isolasi diri Anda di ruangan terpisah yang memiliki toilet di dalam ruangan tersebut.
c. Jika Anda mengalami demam ringan maka dapat menggunakan parasetamol.
d. Periksa demam dan kadar oksigen setidaknya 10-15 kali sehari. Anda dapat mengatur pengingat untuk itu di ponsel.
e. Jika kadar oksigen di saluran pernapasan antara 94-100, tidak perlu khawatir. Jika turun di bawah 94, hubungi dokter.
f. Diet cairan agar makanan mudah mencerna, dan minum air putih minimal 8-10 gelas.
Sebaliknya jangan lakukan ini :
a. Jangan mengonsumsi steroid atau Remdesivir tanpa resep dokter jika Anda mengalami gejala ringan.
b. Jika gejalanya parah, hubungi dokter dari waktu ke waktu.
d. Jika viral load tinggi, Anda akan mengalami demam setidaknya selama 5-7 hari dan kadar oksigen akan menurun. Jadi, teruslah periksa demam dan kadar oksigen pada saluran pernapasan.
d. Jika kadar oksigen terus turun, maka segera ke rumah sakit.
e. Cobalah cek dulu ke rumah sakit terdekat mengenai ketersediaan tempat tidur. Ketahui rumah sakit mana yang memiliki ventilator, ICU, atau tempat tidur oksigen.
f. Untuk tabung oksigen, Anda harus menghubungi lembaga pemerintah. Jangan sembarangan membeli tabung oksigen warna hitam dan membuang waktu. Penting untuk mendapatkan suplai oksigen pasien pada waktu yang tepat.
g. Jangan minum obat apa pun tanpa resep dokter.
h. Jangan google untuk mencari resep obat. Sebaliknya, bicarakan dengan dokter keluarga Anda.
i. Jika gejala memburuk, rujuk pasien ke rumah sakit, meskipun Anda memiliki tabung oksigen di rumah. Itu karena setiap momen perawatan kritis penting untuk menyelamatkan nyawa yang berharga.
j. Jangan melakukan perawatan di rumah jika gejalanya parah.
k. Demam tinggi selama lebih dari 7 hari, kadar oksigen rendah, diare, gangguan pernapasan, dan nyeri dada adalah beberapa gejala yang mengindikasikan Anda perlu dirawat di rumah sakit segera.
Baca: Aurel Hermansyah Menggoda Atta Halilintar Saat Isolasi Mandiri: Kasur Bergoyang