Pilihan Olahraga yang Sesuai untuk Pasien Hipertensi

Reporter

Antara

Jumat, 7 Mei 2021 13:11 WIB

Ilustrasi pria berenang. photodeck.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita hipertensi harus memilih jenis olahraga yang sesuai sebab saat tubuh bergerak, jantung akan dipaksa berdenyut lebih kuat dan menaikkan tekanan darah. Setelah selesai olahraga, denyut nadi akan berkurang, dengan demikian tekanan darah jadi lebih terkontrol.

Michael Triangto dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menyarankan penderita hipertensi agar memilih olahraga dengan intensitas ringan. Ia mengatakan sebenarnya berbagai jenis olahraga bagus untuk jantung dan tekanan darah, namun jika dipaksakan berpotensi menaikkan tekanan darah sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan, bahkan kematian.

Untuk penderita hipertensi, jenis olahraga yang dianjurkan adalah aerobik atau disebut juga kardio (kardiorespirasi). Jenis ini memiliki gerakan yang berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang.

"Jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang. Itu adalah jenis-jenis olahraga yang dapat digunakan untuk membantu mengontrol atau menurunkan tekanan darah tinggi," kata Michael.

Ia mengatakan untuk menentukan waktu olahraga bukan berdasarkan pagi, siang, sore, atau malam. Namun, yang harus diperhatikan adalah durasi dan tidak membuat terasa terburu-buru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan olahraga 150 menit per minggu atau dipecah menjadi 30 menit sehari. Durasi ini bisa dibagi lagi menjadi 10 menit di pagi hari, 10 menit pada sore, dan 10 menit di malam hari.

Advertising
Advertising

"Tapi untuk penderita hipertensi harus dibuat penyesuaian sesuai kemampuan. Olahraga 30 menit itu tidak lama, tapi mungkin dia tidak sanggup. Kita lihat, kemampuannya berapa lama. Misalnya, 15 menit tidak apa-apa tapi naikkan secara bertahap," jelas Michael.

Untuk mencegah terjadinya masalah saat berolahraga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penderita hipertensi, seperti jangan berolahraga saat sakit kepala. Biasakan untuk mengukur denyut nadi atau tekanan darah dengan alat tertentu dan lihat catatannya di aplikasi ponsel atau pakai tensimeter digital.

Jika biasanya tekanan darah 120 lalu menjadi 160, jangan dulu berolahraga. Begitu juga dengan denyut nadi, jika biasanya 80-an, tapi menjadi 90-100, lebih baik tangguhkan dulu olahraganya dan konsultasi pada dokter.

"Konsultasi sekarang bisa via online. Jadi, kita tahu kondisi bagaimana dan apakah layak untuk berolahraga. Jangan memaksakan diri," kata Michael.

Selain memeriksa tekanan darah dan denyut nadi, penderita hipertensi juga harus rutin melakukan pencatatan. Dari catatan itu bisa dibuat grafik, apakah kondisi jadi lebih baik.

Baca juga: Dokter: Tak Ada Pengaruh Obat Hipertensi pada Keparahan Covid-19

Berita terkait

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

1 hari lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

3 hari lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

4 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

4 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

4 hari lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

7 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

8 hari lalu

Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Masih seringkali terjadi kebingungan di banyak orang tentang apakah sebaiknya makan sebelum atau sesudah melakukan olahraga.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

9 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya