Usus Buntu Bisa Menyerang Siapapun, Perhatikan Gejala dan Cara Mencegahnya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 7 Mei 2021 17:13 WIB

Ilustrasi usus buntu. punchng.com

TEMPO.CO, Jakarta - Usus buntu atau apendisitis kerap ditandai dengan nyeri pada perut bawah bagian kanan. Radang pada usus buntu sering memburuk dan membuat tingkat keparahannya meningkat. Usus buntu biasanya dialami oleh orang berusia 10-30 tahun.

Beda umur dan kondisi berbeda pula penyebab dan tanda-tanda ketika mengalami usus buntu. Untuk anak dibawah usia 10 tahun, ketika sedang mengalami usus buntu, bagian yang sangat terasa sakit yaitu pada bagian perut. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perut anak tersebut, biasanya akan mengalami kembung.

Selain itu, tanda jika anak sedang menagalami usus buntu yaitu, perut anak menjadi bengkak atau kembung, perut anak terasa lunak namun sakit saat disentuh, jumlah sel darah putih dalam tubuhnya meningkat, demam yang ringan atau tinggi, anak jarang atau sama sekali tidak buang air besar, dan mual serta muntah yang disertai dengan kelelahan. Jika sudah terjadi hal seperti ini sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter.

Selain itu, penyakit usus buntu juga dialami oleh wanita hamil, walaupun kuantitasnya tidak sebanyak ketika tidak dalam kondisi hamil. Untuk gejala tidak ada perbedaan yang cukup menonjol, namun, posisi usus buntu pada perut wanita hamil lebih tinggi karena janin yang sedang tumbuh menggeser posisi usus. Sebab itu, rasa nyeri di bagian kanan perut posisinya menjadi lebih ke atas.

Untuk penderita usus buntu bagi wanita hamil, gejala yang sering terjadi seperti sulit untuk buang air kecil dan sering terjadi kontraksi rahim. Selain itu, gejala usus buntu seperti demam dan diare yang dialami oleh wanita hamil sangat jarang dirasakan.

Advertising
Advertising

Dalam hal ini, usus buntu menjadi penyakit yang sering menghantui manusia. Tidak sedikit orang yang melakukan pencegahan agar tidak terkena penyakit usus buntu. Salah satu hal yang sering dilakukan ialah memakan makanan yang mengandung serat.

Salah satu hal penyebab usus buntu yaitu, terjadi penyumbatan pada saluran pencernaan akibat feses mengeras atau fekalit. Kondisi ini merupakan salah satu tanda kurangnya memakan makanan tinggi serat. Makan makanan berserat mampu menarik lebih banyak air ke usus besar sehingga tekstur feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan oleh tubuh.

Yang terakhir, hal yang paling penting untuk mencegah terjadinya usus buntu yaitu, banyak mengonsumsi air mineral. Selain mencegah dehidrasi pada tubuh, mengonsumsi banyak air akan memaksimalkan kinerja usus dan serat makanan akan berfungsi sangat baik. Oleh karena itu, disarankan untuk banyak mengonsumsi air mineral, setidaknya, 8 gelas sehari.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Dokter Ungkap Cara Mengecek Risiko Terkena Penyakit Usus Buntu

Berita terkait

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

11 jam lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

23 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

1 hari lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

2 hari lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

2 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

2 hari lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya