Layanan Kesehatan Telehealth Semakin Dibutuhkan, Apa Saja Tantangannya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 10 Mei 2021 23:58 WIB

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Philips baru merilis Indeks Kesehatan Masa Depan (Future Health Index atau FHI) 2021. Laporan ini mengukur kesiapan global dalam mengatasi tantangan kesehatan dan membangun sistem kesehatan yang efektif dan efisien selama tiga tahun ke depan. Ada 3 ribu responden dari kalangan pemimpin di bidang layanan kesehatan yang mengikuti penelitian ini.

Ribuan pimpinan itu berasal dari 14 negara yaitu Australia, Brazil, Cina, Prancis, Jerman, India, Italy, Belanda, Polandia, Rusia, Arab Saudi, Singapur, Afrika Selatan, dan Amerika.

Laporan itu mengidentifikasi tren umum menuju pendekatan para pemimpin di sektor kesehatan ini untuk melangkah ke digital transformasi dengan investasi memprioritaskan layanan telehealth. Selain itu ada layanan kecerdasan buatan atau artificial inteligent (AI) pun diharapkan bisa cepat berkembang pasca pandemi. Perlu pula kolaborasi antar pihak untuk menguatkan manfaat penggunaan teleheath dan kecerdasan buatan tingkat lanjut.

Inovasi regulasi seputar telehealth dalam beberapa tahun terakhir telah memungkinkan para pemimpin untuk memprioritaskan kecerdasan buatan untuk meringankan beban administrasi pada profesional perawatan kesehatan. "Saat sikap sosial terhadap AI bergeser, para pemimpin mengharapkan bisa menggunakan AI dalam aplikasi yang lebih bermakna, seperti membantu dukungan keputusan klinis, memprediksi hasil dan mengintegrasikan diagnostik," kata Caroline Clarke, Market Leader, Philips ASEAN Pacific dalam media briefing pada 5 Mei 2021. Data itu menyebutkan saat ini 14 negara itu rata-rata berinvestasi sebanyak 36 persen untuk penguatan AI. Namun diperkirakan pada 3 tahun ke depan, investasi 14 negara itu meningkat hingga 74 persen.

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

Walau ide untuk memberikan investasi lebih pada dunia AI terus meningkat, tetap ada hambatan bagi sebagian negara untuk belum bisa mengadopsi telehealth atau AI. Clarke menyebutkan dua hambatan signifikan dalam perencanaan dan transformasi digital industri layanan kesehatan di Asia Pasifik, adalah staf yang tidak berpengalaman dengan teknologi layanan kesehatan serta kekurangan staf. "Jika ini tidak ditangani, maka akan memperlambat kemajuan Asia Pasifik dalam mengadopsi perawatan virtual, layanan kesehatan prediktif dan teknologi terkait," kata Clarke.

Advertising
Advertising

Lebih dari setengah persen atau 52 persen pemimpin dan pengambil keputusan di industri kesehatan Asia-Pasifik menilai kurangnya pengalaman staf dengan teknologi baru merupakan salah satu hambatan internal utama dalam perencanaan mereka. "Satu dari empat atau 26 persen lainnya mengatakan bahwa kekurangan staf merupakan hambatan internal yang menghalangi para pemimpin di industri kesehatan dalam perencanaan untuk masa depan," kata Clarke.

Sebanyak 42 persen pun mengaku kesulitan dalam manajemen data – kemungkinan terkait dengan volume data dan kurangnya kejelasan seputar kepemilikan – dianggap oleh para pemimpin di industri kesehatan Asia-Pasifik juga sebagai penghalang utama dalam mengadopsi teknologi kesehatan digital. "Laporan Future Health Index 2021 juga menyoroti bahwa kesulitan dalam manajemen data dianggap sebagai penghalang untuk mengadopsi teknologi digital yang lebih luas di Asia-Pasifik, sehingga analitik data dan prosedur manajemen menjadi area penting untuk diberikan pelatihan," katanya.

Baca: Perawatan dengan Teknologi Kesehatan Dinilai Bisa Kurangi Stres Para Dokter

Berita terkait

Microsoft Komitmen Investasi Rp 27,6 T, untuk Pelatihan AI hingga Developer GitHub

2 hari lalu

Microsoft Komitmen Investasi Rp 27,6 T, untuk Pelatihan AI hingga Developer GitHub

Ada 840 ribu orang yang akan menikmati pelatihan Microsoft. Sepuluh ribu developer dipersiapkan jadi ahli AI.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

3 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

3 hari lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

5 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

6 hari lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

6 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

6 hari lalu

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya