Mengenal Gejala Sindrom Asperger yang Diderita Elon Musk

Reporter

Antara

Jumat, 14 Mei 2021 15:05 WIB

Pendiri SpaceX, Elon Musk, tiba sebelum peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon, di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 23 April 2021. REUTERS/Joe Skipper

TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk, pemilik SpaceX dan CEO Tesla, pernah mengungkapkan mengalami sindrom Asperger. Seperti dikutip dari Health, sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan bagian dari gangguan spektrum autisme (ASD), menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS).

ASD tergolong sekelompok kondisi neurologis yang dapat menyebabkan gangguan dalam keterampilan bahasa dan komunikasi bersama dengan pola berulang atau restriktif. Gejala terbesar sindrom Asperger ialah minat obsesif pada satu objek atau topik. Anak-anak dengan sindrom Asperger ingin tahu segalanya tentang topik tertentu dan tidak ingin banyak membicarakan hal lain.

Gejala lain sindrom ini bisa termasuk rutinitas yang berulang, keanehan saat berbicara dan berbahasa, perilaku yang tidak pantas secara sosial dan emosional, ketidakmampuan berinteraksi dengan teman sebaya, masalah komunikasi nonverbal, dan canggung. Anak-anak dengan sindrom Asperger sering diisolasi karena keterampilan sosial yang buruk dan memiliki riwayat keterlambatan perkembangan.

Apakah sindrom Asperger masih merupakan diagnosis? Secara teknis tidak. Edisi kelima Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Mental (DSM-5) menghapus sindrom Asperger pada 2013 dan memasukkannya ke dalam istilah umum gangguan spektrum autisme. Kondisi yang sebelumnya hanya dikenal dengan autisme ini berkembang menjadi gangguan spektrum autisme.

"DSM menggambarkan gangguan spektrum autisme ringan, sedang, atau parah, meskipun kriteria untuk membedakan di antara tiga tingkat ini agak kabur dan belum divalidasi," kata profesor psikiatri di Universitas Pennsylvania, David Mandell.

Advertising
Advertising

Ada beberapa alasan mengapa Asperger tidak lagi menjadi diagnosis. Salah satunya sulit dibedakan dari autisme. Bahkan, dokter yang sangat berpengalaman dan terampil tidak dapat menyetujui kasus ini. Sindrom Asperger dan autisme sekarang dianggap sebagai diagnosis yang sama. Artinya, keduanya bagian dari gangguan spektrum autisme.

Sindrom Asperger dulu dipandang berbeda dari ASD karena orang dengan Asperger memiliki tingkat bahasa dan kecerdasan rata-rata atau lebih tinggi dari rata-rata, menurut Cleveland Clinic. Dari sudut pandang medis, Pakar kesehatan dari Pusat Medis Wexner Universitas Negeri Ohio, Christopher Hanks, mengatakan istilah Asperger tidak boleh digunakan pada saat ini. Tapi, ini tidak berarti orang yang mengatakan terkena sindrom Asperger seperti Elon Musk tak boleh mengatakannya.

Baca juga: Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja dari Elon Musk

Berita terkait

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

6 hari lalu

Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

6 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

7 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

9 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya