Takut Donor Darah? Begini Penjelasan Manfaat Bagi Pendonor

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Mei 2021 12:52 WIB

Warga saat melakukan donor darah di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Kamis, 27 Agustus 2020. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak masyarakat agar tidak takut mendonorkan darah di tengah pandemi COVID-19. Imbauan untuk donor darah itu disampaikan karena ketersediaan stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta menurun sejak pandemi COVID-19. Setiap hari, DKI memerlukan sekitar seribu kantong darah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan donor darah yang memungkinkan seseorang untuk memberikan darahnya kepada mereka yang membutuhkan tidak hanya bermanfaat bagi penerima donor, ternyata juga bisa bermanfaat bagi si pendonor. Baik menerima manfaat secara jasmani maupun rohani.

Donor darah ini juga bisa membantu orang-orang yang membutuhkan seperti orang yang mengalami kecelakaan, transplantasi organ, kanker, anemia, anemia sal sabit, thalasemia dan hemofilia. Menolong orang akan menimbulkan kepuasan hati bagi si pendonor.

Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang didapatkan dari kegiatan donor darah ini, seperti meningkatkan kesehatan jantung. Menurut American Journal of Epidemiology, kegiatan donor darah dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 33% dan serangan jantung sebesar 88 persen. American Medical Association mengatakan dengan mendonorkan darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke pada usia 43-61 tahun.

Hal tersebut karena donor darah juga membantu tubuh untuk membuang kelebihan zat besi. Zat besi yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol. Hasil dari proses oksidasi tersebut dapat menumpuk pada dinding arteri dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

Kenapa dikatakan bisa meningkatkan kesehatan jantung? karena melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi lebih stabil dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Advertising
Advertising

Kegiatan donor darah juga bisa mengurangi risiko kanker seperti kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker tenggorokan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute, kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas yang membuat berisiko terhadap kanker dan penuaan.

Dengan melakukan donor darah, jumlah zat besi dapat berkurang dan menghindari kerusakan radikal bebas yang berisiko terhadap kanker.

Bukan hanya itu, dengan menyumbangkan darah sekitar 500 ml, sebenarnya bisa juga membakar kalori sekitar 650 kalori sehingga dapat dikatakan jika mendonorkan darah juga bisa bermanfaat dalam penurunan berat badan dan menjauhkan seseorang dari risiko obesitas.

Meski memiliki manfaat seperti itu, jangan menjadikan donor darah sebagai kegiatan menurunkan berat badan karena donor darah secara berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Kegiatan pendonoran darah ini juga bermanfaat dalam mendeteksi penyakit serius dalam tubuh seseorang, karena setiap kali hendak mendonorkan darah, seseorang akan menjalani pemeriksaan dasar rutin, seperti pemeriksaan berat badan, suhu tubuh, nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin.

Selain itu calon pendonor juga akan diminta menjalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit menular, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi.

Donor darah bukan hanya membantu seseorang terhindar dari penyakit dan menurunkan berat badan, tetapi juga membantu pendonor agar hidup secara lebih sehat secara psikologis dan panjang umur.

Terbukti, sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan darahnya sama sekali. Donor darah untuk membantu orang yang membutuhkan juga bisa mendatangkan sebuah kepuasan psikologis.

TEGUH ARIF ROMADHON

Baca: Jangan Takut Donor Darah di Masa Pandemi, Aman

Berita terkait

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

21 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

30 hari lalu

7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

Pengalaman setiap orang menjelang ajal tak selalu sama. Namun memahami tanda bisa membantu keluarga lebih ikhlas saat kematian menjemput.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

35 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

37 hari lalu

Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

Pakar menjelaskan ciri-ciri epilepsi yang sebenarnya sangat banyak, contohnya melamun atau bahkan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

45 hari lalu

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

49 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.

Baca Selengkapnya

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

51 hari lalu

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya