Perlukah General Check Up Sebelum Vaksinasi? Ini Kata Dokter Erlina Burhan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 22 Mei 2021 13:05 WIB

Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Paru Erlina Burhan menilai persiapan vaksinasi Covid-19 berupa general check up bagi peserta dengan komorbid atau penyakit bawaan adalah pilihan yang berlebihan. "Yang namanya general check up kan keseluruhan, menurut saya berlebihan. Misalnya, seseorang punya sakit jantung lalu ragu divaksinasi maka lebih baik konsultasi kepada dokternya demi mendapatkan informasi apakah kondisi jantungnya bermasalah atau enggak,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat 21 Mei 2021.

Dokter paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan Kementerian Kesehatan memiliki rambu bagi peserta vaksinasi dengan penyakit bawaan menurut faktor usia. "Kalau ada komorbid, apakah komorbid ini terkontrol atau tidak, stabil atau tidak, biasanya pasiennya tahu," katanya.

Erlina mengatakan general check up sebelum vaksin membutuhkan dana besar yang bisa membebani keuangan peserta bahkan negara bila hal itu dilakukan sebagai prosedur awal vaksinasi. "Kalau kita sebagai individu merasa ada yang perlu dipertimbangkan penyakit yang dialami, sebaiknya diperiksakan hal itu," katanya.

Terkait dengan laporan kejadian pembekuan darah usai menerima vaksin AstraZeneca, lanjut dia, kejadian itu hanya dialami berkisar empat dari 1 juta orang di dunia. "Jadi, rendah sekali tetapi kita tetap hati-hati bilamana seseorang merasa punya pengentalan darah," katanya.

Erlina Burhan mengatakan sikap pemerintah menghentikan sementara peredaran vaksin untuk keperluan analisa keamanan bagi pengguna merupakan prosedural dari prinsip kehati-hatian. "Itu hanya prosedural dan dilakukan untuk semua hal bukan hanya vaksin tapi juga obat. Jadi, negaranya sendiri, UK produsennya, begitu ada Kejadian ikutan pasca-imunisasi [KIPI] yang berat mereka segera vaksinasi dihentikan sampai dibuktikan oleh para ilmuwan dan para ahli apakah kasus berhubungan dengan vaksin atau tidak,” katanya.

Baca: Mau Ikut Vaksinasi Covid-19 Gelombang 3, Ini Syaratnya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

19 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

26 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

29 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

38 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Anjuran Puasa Ramadan yang Aman buat Pemilik Komorbid

49 hari lalu

Anjuran Puasa Ramadan yang Aman buat Pemilik Komorbid

Pemilik komorbid harus memperhatikan pola konsumsi obat sebelum dan sesudah makan besar saat puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

56 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya