Cek Masker Palsu, Begini Membuktikan dengan 3 Uji Ini

Reporter

Tempo.co

Minggu, 23 Mei 2021 07:43 WIB

Ilustrasi pasangan memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini masker palsu kerap beredar di masyarakat, seolah seperti masker medis yang dianjurkan. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran tersebut. Masyarakat pun diingatkan kembali agar selalu teliti dan memastikan keaslian dari masker.

Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kemenkes Arianti Anaya menjelaskan masker medis asli adalah masker yang memiliki nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan. Masker yang mendapat izin edar ini bisa berupa masker bedah atau masker respirator (N95/KN95).

Dirangkum dari berbagai sumber, masker bedah ini berbahan material berupa Non - Woven Spunbond, Meltblown, Spunbond (SMS) dan Spunbond, Meltblown, Meltblown, Spunbond (SMMS). Masker ini digunakan sekali pakai dengan tiga lapisan. Penggunaannya menutupi mulut dan hidung.

Sedangkan masker respirator atau biasa disebut N95 atau KN95. Biasanya masker respirator ini menggunakan lapisan lebih tebal berupa polypropylene, lapisan tengah berupa elektrete atau charge polypropylene.

Namun, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah masker medis tersebut asli atau palsu. Caranya yaitu:

Advertising
Advertising

1. Uji visual

Buka atau robek salah satu masker dan pastikan apakah di masker tersebut benar ada 3 lapisan yang jelas. Masker 3 lapisan biasanya terdiri dari kepingan Translucent (atas), lapisan putih (tengah), dan kepingan berwarna (Hijau, Biru, atau bahkan Putih).

2. Uji air

Masker bedah tidak hanya melindungi orang lain dari batuk dan bersin, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap orang lain. Karena itu, lapisan luarnya didesain tahan air. Lipat masker sehingga bagian luarnya membentuk corong. Kemudian tuangkan air ke dalamnya. Jika masker tersebut asli maka masker tersebut akan menahan air.

3. Uji bakar

Pastikan lapisan tengah pada masker 3 lapis adalah masker, bukan kertas. Hal ini bisa dibuktikan dengan membakar masker, jika masker tersebut asli maka tidak akan terbakar.

Namun, cara paling mudah untuk membedakan masker asli dan masker palsu adalah dengan mengecek izin edar Kemenkes. Jika masker tersebut resmi maka izin edar yang tercantum pada kemasan akan ditemukan di infoalkes.kemkes.go.id. Ada beberapa persyaratan untuk mendapatkan izin masker ini, di antaranya harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan manfaat.

WINDA OKTAVIA

Baca: Tanda Masker Medis Asli Hindari yang Palsu

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

54 menit lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya