Tak Mudah Mengatasi Post Power Syndrome, Tapi Bisa Lakukan 4 Tips ini

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Mei 2021 19:11 WIB

Ilustrasi pilot lelah/stres/depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Post Power Syndrome merupakan istilah kejiwaan bagi orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang diikuti dengan menurunnya harga diri.

Gejala dari post power syndrome berupa kondisi kejiwaan yang ditandai dengan depresi, gangguan kesehatan, atau perilaku yang menonjol-nonjolkan kekuasaan yang dalam kenyataannya tak dimilikinya lagi.

Selain itu, kurangnya gairah dalam menjalani hidup setelah pensiun, mudahnya tersinggung, menarik diri dari pergaulan, tidak mau kalah, tidak bisa atau tidak mau mendengar pendapat orang lain, suka mengkritik atau mencela pendapat orang lain, suka berbicara tentang kehebatan atau kesuksesannya dimasa Lalau.

Biasanya sindrom ini bisa muncul saat-saat pasca pensiun, terjadinya PHK, menurunnya ketenaran seorang artis atau seseorang yang memutuskan berhenti bekerja saat ia tengah berada pada posisi atau jabatan yang cukup penting.

Sebenarnya ada beberapa sikap Atau kepribadian yang sangat rentan mengalami sindrom ini, diantaranya seperti mereka yang sangat bangga akan jabatannya, senang dihormati, senang mengatur orang lain dan selalu menuntut agar keinginan atau perintahnya dituruti.

Advertising
Advertising

Sehingga, pada saat masa jabatan atau kekuasaannya berakhir, maka akan muncul gejala-gejala dari post power syndrome.

Meskipun sindrom ini bukan termasuk ke penyakit kejiwaan yang serius, namun post power syndrome perlu segera diatasi. Karena jika dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan seperti munculnya darah tinggi ataupun depresi.

Dilansir dari Kementerian Sosial, berikut tips-tips menghadapi orang dengan post power syndrom:


1. Menerima dan memaklumi.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, gejala pada post power syndrom yaitu menarik diri dari pergaulan atau kurang bersosialisasi. Jika hal ini terjadi, yang perlu dilakukan yaitu tetap sabar, jangan menghindar atau menjauhi.

2. Memberi kesibukan baru.
Cara ini mungkin bisa membantu penderita post power syndrome, karena dengan memiliki kesibukan maka pikiran orang tua ataupun yang termasuk kepala penderita post power syndrome akan dapat teralihkan.

3. Berkomunikasi.
Tetap menjaga komunikasi dengan baik antar sesama, seperti yang di jelaskan pada poin pertama jangan mencoba untuk menghindari ataupun menjauhi.

4. Meminta bantuan orang ketiga.
Jika merasa tidak mampu menghadapi situasi post power syndrome, maka mintalah bantuan orang ketiga, seperti kepada teman, pemuka agama, ataupun ke psikolog.

ASMA AMIRAH

Baca: Ketika Sebagian Kita Harus Pensiun-pensiun Dini di PHK di Tengah Pandemi

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

2 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

5 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

8 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

9 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

9 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Terbukti KDRT, Suami Dokter Qory Divonis 2 Tahun Penjara

16 hari lalu

Terbukti KDRT, Suami Dokter Qory Divonis 2 Tahun Penjara

Suami dokter Qory itu juga mendapat hukuman tambahan berupa konseling kejiwaan.

Baca Selengkapnya

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

25 hari lalu

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Tips Perjalanan Mudik Lebaran: Bagaimana Pola Istirahat yang Ideal?

25 hari lalu

Tips Perjalanan Mudik Lebaran: Bagaimana Pola Istirahat yang Ideal?

Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dr. Atmarita MPH memberi tips jalani perjalanan yang aman saat mudik lebaran.

Baca Selengkapnya