Bahaya Rokok Elektrik pada Paru-paru Sama dengan Tembakau

Reporter

Antara

Kamis, 3 Juni 2021 18:33 WIB

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik punya pengaruh sama terhadap kerusakan saluran napas dan jaringan paru seperti rokok tembakau. Begitu kata pulmonolog dr. Astri Indah Prameswari, Sp.P.

Lulusan pendidikan Spesialis Paru di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan perbedaan antara rokok elektrik dan konvensional adalah ketiadaan kandungan tembakau yang membuatnya dianggap lebih aman.

"Padahal, rokok elektrik mengandung zat dan bahan kimia lain yang sama-sama tidak dianjurkan dan membahayakan saluran pernapasan dan paru," kata Astri.

Spesialis paru dan pernapasan di RS Pondok Indah – Puri Indah itu menjelaskan rokok elektrik mengandung nikotin yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, meningkatkan risiko terkena kanker paru. Selain itu, nikotin dapat menyebabkan kecanduan yang apabila penggunaannya dihentikan dapat menyebabkan depresi.

Tak hanya itu, rokok elektrik juga mengandung zat kimia propilen glikol yang dapat mengiritasi paru-paru dan mata serta menyebabkan gangguan saluran pernapasan, seperti asma dan obstruksi paru. Rokok elektrik menghasilkan aroma dari kandungan diasetil yang apabila dihirup dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Rokok jenis ini juga mengandung zat karsinogenik, seperti formaldehida yang dapat menyebabkan kanker.

Advertising
Advertising

Spesialis penyakit dalam dr. Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp.PD, dari Universitas Gadjah Mada menambahkan hingga saat ini belum ditemukan adanya dampak positif dari merokok konvensional maupun rokok elektrik. Semua orang, perokok pasif atau aktif, sama-sama berisiko mengalami masalah kesehatan jika menghirup asap rokok.

"Bahaya rokok elektrik hampir sama dengan rokok konvensional karena kandungan zat kimia di rokok elektrik juga sama bahayanya," tuturnya.

Peneliti Asosiasi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara (SEATCA), Mouhamad Bigwanto, pernah mengatakan penggunaan rokok elektrik di Indonesia kian meningkat karena iklan dan promosi yang marak. Pengguna remaja semakin banyak karena iklan dan promosi melalui media digital menciptakan citra positif. Bigwanto mengatakan ada banyak informasi tidak tepat mengenai rokok elektrik yang beredar, seperti diklaim lebih aman dan bisa membantu berhenti merokok.

Baca juga: Efek Rokok Elektrik atau Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Tembakau

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

4 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

8 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

10 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

14 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

15 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

17 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya