Penelitian Ungkap Berapa Lama Antibodi Covid-19 Bertahan

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 6 Juni 2021 09:20 WIB

Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian mengungkapkan periode antibodi bertahan setelah terinfeksi Covid-19. Studi itu disampaikan oleh University College London dengan nama Vivaldi.

Makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Healthy Longevity menambah kedalaman pengetahuan sekarang tentang virus corona baru. Dr. Maria Krutikov dan tim menemukan antibodi Covid-19 dapat bertahan hingga 10 bulan setelah infeksi awal. Ini berarti kemungkinan terinfeksi ulang dalam jangka waktu tersebut sangat tipis.

Krutikov mengomentari temuan ini benar-benar berita baik bahwa infeksi alami melindungi terhadap infeksi ulang dalam periode waktu ini.

"Risiko terinfeksi dua kali tampaknya sangat rendah," ujarnya, dilansir dari Express.

Tim peneliti mengamati lebih dari 2.000 penghuni dan staf panti jompo antara Oktober 2020 dan Februari 2021. Investigasi membandingkan orang yang memiliki bukti antibodi dari infeksi virus corona hingga 10 bulan sebelumnya dan yang belum pernah terinfeksi.

Advertising
Advertising

Penelitian tersebut menyebut orang dengan infeksi sebelumnya 85 persen lebih kecil kemungkinannya terinfeksi dalam periode percobaan empat bulan dibandingkan dengan yang tidak terinfeksi virus corona sebelumnya. Sementara itu, staf yang terinfeksi Covid-19 sebelumnya 60 persen lebih kecil kemungkinan sakit lagi dibandingkan dengan yang tidak pernah terinfeksi.

Salah satu batasan penelitian ini adalah tingkat infeksi ulang Covid-19 tidak dapat dibandingkan antara penghuni panti jompo dan staf karena staf mungkin telah mengakses pengujian di luar rumah perawatan, yang mengarah ke hasil positif dan tidak dimasukkan dalam penelitian.

Warga yang dites positif antibodi Covid-19 juga kemungkinan mewakili kelompok yang sangat kuat setelah selamat dari gelombang pertama pandemi. Krutikov merasa yakin infeksi Covid-19 sebelumnya memberikan perlindungan tingkat tinggi untuk penghuni rumah perawatan.

"Temuan ini sangat penting karena kelompok rentan ini belum menjadi fokus banyak penelitian," tambahnya.

Tes darah antibodi dilakukan pada 682 warga, yang rata-rata berusia 86 tahun, pada Juni dan Juli 2020. Warga yang mengambil bagian dalam penelitian berasal dari 100 panti jompo di seluruh Inggris. Ada 1.429 staf yang juga menjalani tes darah untuk antibodi Covid-19.

Sekitar sepertiga peserta dites positif antibodi, menunjukkan mereka sebelumnya telah terinfeksi oleh Covid-19. Sembilan puluh hari setelah sampel darah dianalisis, para peneliti melakukan tes PCR pada subjek. Jeda 90 hari sengaja diberlakukan untuk memastikan tes PCR tidak mendeteksi infeksi Covid-19 awal.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker

Baca juga: Besarnya Risiko Covid-19 pada Pengisap Rokok Elektrik

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya