Jangan Anggap Enteng Kelainan pada Kuku, Bisa Jadi Penyakit Berbahaya

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 6 Juni 2021 10:45 WIB

Kuku rusak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tonjolan di kuku jari yang biasanya tidak berbahaya dalam beberapa kasus dapat menandakan sesuatu yang lebih serius. Melansir dari Express, Dr. Ross Perry dari jaringan klinik kulit Cosmetics, mengatakan sedikit tonjolan adalah normal dan dapat berkembang selama proses penuaan.

Ketika pertumbuhan sel melambat dan berkurang seiring bertambahnya usia, hal ini mungkin tidak biasa dilihat. Faktor nutrisi seperti kekurangan vitamin A, atau jika tubuh kurang protein atau kalsium, maka mungkin muncul tonjolan. Kekurangan zat besi yang parah juga bisa membuat tonjolan dan perubahan lain pada kuku. Namun, dia mengingatkan jika tonjolan disertai perubahan warna, itu mungkin disebabkan kondisi medis dan Anda mungkin perlu mencari bantuan medis.

“Tonjolan yang dalam dan parah meskipun jarang bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius seperti penyakit ginjal dan memerlukan tes medis untuk menentukan penyebabnya. Diabetes juga bisa menjadi alasan kesehatan yang mendasari,” kata Perry.

Trauma pada kuku juga dapat menyebabkan cacat seperti tonjolan, jadi sarannya jangan pernah mencabuti kuku. Jika mengalami perubahan mendadak pada kuku, selalu disarankan untuk mencari pertolongan medis. Lalu, apa perbedaan antara tonjolan vertikal dan horisontal pada kuku?

Dr. Anita Takwale, konsultan dermatologi dan spesialis gangguan rambut dan kuku di Stratum Clinics, menjelaskan secara rinci tentang tonjolan vertikal. Dia menjelaskan Bubungan memanjang pada kuku jika terjadi pada ibu jari bisa disebabkan oleh trauma yang ditimbulkan pada lipatan kuku.

Advertising
Advertising

Penyebab lain yang terkait dengan perubahan kulit, baik di sepanjang pulpa jari atau bagian kulit lain, bisa menjadi sekunder akibat gangguan inflamasi seperti eksim atau psoriasis atau infeksi seperti paronisia yang dapat menghasilkan tonjolan melintang.

Bubungan horisontal pada kuku kadang-kadang disebut sebagai garis Beau. Kondisi ini dinamai oleh seorang dokter Prancis, Joseph Honore Simon Beau, yang pertama kali menggambarkannya pada 1846.

Mayo Clinic menjelaskan garis Beau adalah lekukan yang melintasi kuku. Lekukan dapat muncul ketika pertumbuhan di area di bawah kutikula terganggu oleh cedera atau penyakit parah. Kondisi yang terkait dengan garis Beau termasuk diabetes yang tidak terkontrol dan penyakit pembuluh darah perifer, serta yang berhubungan dengan demam tinggi, seperti demam berdarah, campak, gondok, dan pneumonia.

Garis Beau juga bisa menjadi tanda kekurangan seng. Garis putih paralel yang membentang sepanjang kuku bisa menjadi tanda rendahnya kadar protein dalam darah, menurut Roxane Bakker, ahli diet dan kepala nutrisi di www.vitl.com.

"Jika melihat ini, hubungi dokter sesegera mungkin dan pantau asupan protein," ungkapnya. “Bintik-bintik putih di kuku sebenarnya agak umum dan mungkin ada beberapa alasan mengapa muncul. Kebanyakan bintik-bintik putih pada kuku tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.”

Baca juga: Aneka Penyakit Ini Bisa Dikenali dari Kuku, Apa Saja?

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

12 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

4 hari lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

5 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

5 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

5 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya