Yang Perlu Diperhatikan Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak

Reporter

Antara

Sabtu, 12 Juni 2021 21:06 WIB

Ilustrasi stunting. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak karena berisi informasi kesehatan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, meliputi imunisasi, gizi seimbang, hingga vitamin A. Dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Citra Amelinda, mengatakan penting bagi orang tua untuk tidak menyepelekan kehadiran buku KIA guna memantau tumbuh kembang anak.

Sebagai informasi, buku KIA merupakan alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan, dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak, dan KB yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Buku KIA dari Kemenkes bisa didapatkan gratis di puskesmas dan/atau kliink. Saya menyarankan ayah bunda memiliki buku ini dalam dua versi, yaitu bentuk fisik dan digital. Keduanya praktis untuk digunakan," kata Citra.

"Untuk mengiringi, bisa juga meng-install aplikasi Primaku dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Isinya sejalan, beriringan, dan lengkap, mulai dari imunisasi, cek tumbuh kembang anak, dan lainnya," ujarnya.

Buku KIA juga mengintegrasikan beberapa catatan kesehatan di komunitas seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan bayi, balita, kartu imunisasi, kartu ibu, dan beberapa hal lain. Selain itu, buku KIA berisi informasi penting mengenai kesehatan ibu dan anak yang perlu dilakukan oleh ibu, suami, dan keluarga secara singkat dan padat, termasuk mengenai kewaspadaan keluarga dan masyarakat akan kesakitan dan masalah kegawatdaruratan pada ibu hamil, bayi baru lahir dan balita, sehingga pada akhirnya buku ini menyumbang penurunan angka kematian bayi dan balita.

Advertising
Advertising

Mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, buku KIA sudah diintegrasikan dengan sektor lain, di antaranya surat keterangan lahir untuk mempermudah mendapatkan akte, buku pegangan pendamping Program Keluarga Harapan, sebagai media pemantauan pertumbuhan, dan perkembangan anak-anak di PAUD, Bina Keluarga Balita, dan lain-lain.

Baca juga: Perhatikan Tumbuh Kembang Anak dan Temukan Minat Bakat Ajaib Mereka

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

21 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

4 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya