Mengenal Henti Jantung seperti Dialami Markis Kido

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 15 Juni 2021 08:40 WIB

Mantan humas PBSI, Yuni Kartika menyampaikan kabar duka ini lewat Twitternya. Ia menyebut Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Berita duka kembali datang dari dunia olahraga Tanah Air. Mantan pebulutangkis dan peraih emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido, meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang, Senin, 14 Juni 2021.

Kabar meninggalnya pemain ganda putra itu pertama kali diunggah oleh Yuni Kartika, yang juga mantan pebulutangkis nasional, melalui cuitan Twitternya. Penyebab meninggalnya Markis Kido dibahas oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Furqon Satria yang berpraktik di RS Soetarto Yogyakarta di akun Twitter @fsapradana pada hari yang sama.

Menurutnya, henti jantung (cardiac arrest) adalah kondisi kelistrikan jantung malfungsi sehingga pompa jantung berhenti. Hanya sekitar 10 persen pasien henti jantung di luar rumah sakit yang selamat. Penyebab henti jantung paling banyak adalah serangan jantung, sekitar 70 persen.

Henti jantung mendadak dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kematian. Oleh karena itu, kondisi ini perlu ditangani secepatnya. Pertolongan segera berupa cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP), dan kejut jantung dapat membantu mencegah akibat tersebut.

“Setiap menit berlalu tanpa defibrilasi/cpr, survival menurun 7-10 pesen,” tulis Furqon.

Advertising
Advertising

Berbeda dengan serangan jantung yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, henti jantung mendadak disebabkan oleh gangguan irama jantung, tepatnya penyakit ventrikel fibrilasi. Ventrikel fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang membuat ventrikel jantung hanya bergetar saja, bukan berdenyut untuk memompa darah, sehingga menyebabkan jantung berhenti secara mendadak.

Henti jantung mendadak lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit jantung sebelumnya, seperti penyakit jantung koroner, penyakit otot jantung (kardiomiopati), gangguan katup jantung, penyakit jantung bawaan, Sindrom Marfan. Selain menderita penyakit jantung, orang akan lebih berisiko terkena henti jantung mendadak jika:

-Berusia di atas 45 tahun (pria) atau di atas 55 tahun (wanita).
-Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
-Jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak.
-Memiliki kebiasaan merokok.
-Menyalahgunakan NAPZA seperti kokain atau amfetamin.
-Obesitas
-Kadar kolestrol ya tinggi.
- Memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi).
-Diabetes
-Mengalami sleep apnea.
-Menderita gagal ginjal kronis.

Seseorang yang mengalami henti jantung mendadak akan hilang kesadaran dan berhenti bernapas. Meskipun tidak selalu, beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum terjadi henti jantung mendadak, dapat muncul gejala berupa pusing, muntah, merasa cepat lelah, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas.

Baca juga: Serangan Jantung Berbeda dengan Henti Jantung, Ini Penjelasannya

Berita terkait

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

8 jam lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

3 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

7 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

8 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

13 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya