Macam Gangguan Mata yang Jadi Gejala Diabetes
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 15 Juni 2021 14:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di belakang mata, yang dikenal sebagai retinopati diabetik. Kasus ini terjadi karena gula darah yang tinggi.
Retinopati diabetik awalnya dimulai dengan gejala yang tidak terlalu terlihat. Namun, kerusakan tersebut kemudian akan semakin berkembang. Pembuluh darah yang rusak akan mengakibatkan retina tidak mendapatkan aliran darah yang cukup sehingga dapat berfungsi dengan normal. Sedangkan dilansir dari Mayo Clinic, tahap retinopati diabetik menjadi indikasi pembuluh darah baru tidak terbentuk di bagian belakang mata.
Menurut Badan amal Diabetes UK, tahapan retinopati diabetik dimulai dari retinopati latar belakang, non-proliferatif, proliferatif, dan makulopati diabetes. Dalam tahapan retinopati latar belakang, penglihatan tidak atau belum berpengaruh secara signifikan. Namun jika kadar gula darah akan terus meningkat, maka kondisinya akan terus berlanjut ke tahap berikutnya.
Mayo Clinic menjelaskan pada awal gejala muncul, penglihatan menjadi kabur, terganggu, dan berfluktuasi. Bukan hanya itu, orang yang memiliki komplikasi diabetes juga melihat garis atau bintik di penglihatan. Dalam retinopati diabetik, pembuluh darah yang rusak dapat menutup pasokan darah ke retina sehingga tumbuhnya pembuluh darah baru yang abnormal.
Jika pembuluh darah abnormal ini bocor ke dalam zat bening yang mengisi bagian tengah mata dapat menimbulkan penumpukan di bola mata. Penumpukan yang terkumpul di bola mata dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan mengganggu pesan yang dikirim dari mata ke otak atau disebut dengan glaukoma, sehingga menyebabkan kebutaan.
Untuk pencegahan, dilansir dari Express, berikut enam masalah mata yang menunjukkan tanda gula darah tinggi.
-Bintik-bintik atau garis gelap mengambang di penglihatan
-Penglihatan kabur
-Penglihatan berfluktuasi
-Penglihatan warna terganggu
-Area gelap atau kosong dalam penglihatan
-Kehilangan penglihatan
-Retinopati non-proliferatif
Sedangkan jika kondisi sudah cukup parah atau mengalami gejala di atas, lebih baik segera diobati, dan memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.
Baca juga: Waspadai Diabetes pada Anak Obesitas, Simak Saran Ahli Gizi