Waspadai Serangan Jantung saat Olahraga, Simak Saran Pakar

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Juni 2021 16:00 WIB

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dr. Darwin Maulana, Sp.JP, mengatakan semua jenis olahraga dapat memicu serangan jantung, terutama yang berintensitas tinggi. Pemilihan olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kebugaran dan kesehatan jantung pun sangat penting.

"Untuk seseorang yang hendak melakukan high intensity training, sangat disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan jantungnya ke dokter. Dokter jantung akan memberikan resep olahraga sesuai dengan kemampuan dan kesehatan jantung saat itu dengan parameter FITT (Frequency, Intensity, Time, Type),” ujar anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) lewat keterangan resmi.

Dia menjelaskan olahraga yang tepat untuk menghindari serangan jantung adalah aerobik dan hindari olahraga macam angkat beban atau pembentukan massa otot. Olahraga tepat, sesuai dengan kondisi kebugaran dan kesehatan jantung, dapat menghindari serangan jantung. Olahraga yang telah diresepkan oleh dokter berdasarkan FITT akan meningkatkan metabolisme lemak dan kolesterol berlebih dalam darah yang pada akhirnya dapat mencegah sumbatan pembuluh darah koroner dan terhindar dari serangan jantung.

“Setiap orang sebaiknya berolahraga yang sesuai dengan kondisi dan kesehatan jantung atau berdasarkan resep dari dokter. Jika belum mengetahui kondisi kesehatan jantungnya, disarankan untuk melakukan olahraga tipe aerobik dengan intensitas ringan sedang, dengan peningkatan denyut jantung 10-20 kali per menit dari denyut jantung awal sebelum olahraga,” ujar lulusan FKUI itu.

Serangan jantung bisa terjadi saat berolahraga bila kerja jantung terlalu terbebani. “Saat melakukan olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, terlebih belum diketahui kondisi kesehatan jantung saat melakukan olahraga, maka hal tersebut dapat membebani kerja jantung sehingga dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan pada jantung,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang teratur dan memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani dan secara tidak langsung dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, penting untuk memilih intensitas yang sesuai ketika memiliki riwayat penyakit jantung koroner atau risikonya, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit diabetes, perokok, atau keturunan penyakit jantung pada keluarga.

“Terlebih jika telah terdapat gejala-gejala penyakit jantung koroner seperti nyeri dada saat beraktivitas, cepat lelah, sesak napas jika berjalan jauh atau menaiki tangga, berdebar, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Olahraga dapat meningkatkan permintaan darah dan oksigen ke dalam otot jantung. Pada pasien dengan penyakit jantung koroner, terdapat sumbatan aliran darah koroner yang dapat menurunkan pasokan darah ke dalam otot jantung.

“Di sini yang pada akhirnya terjadi mismatch antara suplai dan permintaan yang berujung perburukan kondisi otot jantung. Terlebih jika terjadi penyumbatan koroner yang tiba-tiba saat berolahraga sehingga menyebabkan serangan jantung,” jelasnya.

Darwin menambahkan pembentukan penggumpalan darah yang menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner dapat terjadi secara tiba-tiba. Hal itu disebabkan adanya faktor-faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, atau radikal bebas akibat merokok jika kadarnya tidak terkontrol, ditambah lagi beban jantung yang meningkat akibat aktivitas fisik dan psikis yang berlebih, dapat memicu robeknya kapsul plak kolesterol (ruptur plaque) pada pembuluh darah koroner yang mengakibatkan terjadinya pembentukan gumpalan darah yang menjadi penyebab serangan jantung.

Serangan jantung mendadak juga bisa dipicu konsumsi makanan dan minuman yang meningkatkan kadar gula serta kolesterol tinggi, juga lupa minum obat jantung bagi pasien yang sudah didiagnosis penyakit jantung koroner.

Spesialis jantung dan pembuluh darah di Primaya Hospital Makassar ini menjelaskan apa saja ciri orang yang mengalami serangan jantung saat berolahraga, yakni dada terasa tertekan, berat hingga nyeri hebat yang berlangsung lebih dari 20 menit, kemudian keluar keringat dingin tiba-tiba dengan intensitas yang berlebih hingga membasahi baju. Muncul juga rasa tidak enak dalam tubuh, pandangan kabur, hingga pingsan.

Orang yang terkena serangan jantung juga merasa berdebar hingga kejang, sesak napas tiba-tiba, dan terkadang merasakan nyeri ulu hati yang menjalar hingga ke dada ataupun tembus ke punggung. Padahal tidak ada riwayat sakit lambung sebelumnya.

“Ciri-ciri serangan jantung akan sama, baik pada saat berolahraga maupun saat beristirahat. Jika serangan jantung terjadi pada saat istirahat, penyakit jantung koroner yang diderita kemungkinan besar lebih berat, sumbatan koroner yang terjadi bisa lebih dari satu tempat, ataupun lokasi sumbatan berada di pangkal pembuluh darah koroner,” jelasnya.

Ketika terjadi serangan jantung, orang diharuskan berhenti dari segala aktivitas dan diistirahatkan. Jika diperlukan, beri obat jantung di bawah lidah dan segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika serangan jantung menyebabkan henti jantung yang ditandai dengan berhentinya denyut jantung, tindakan pijat jantung (resusitasi jantung paru) dapat dilakukan ditempat oleh orang yang telah terlatih bantuan hidup dasar.

Secara umum, Darwin menjelaskan orang bisa melindungi diri dari serangan jantung dengan menjalani pola hidup sehat, yakni menyeimbangkan pola makan, tidak merokok, mengatasi stres, mengatasi hipertensi, dan teratur berolahraga sesuai dengan panduan dokter.

Baca juga: Cara Menolong Orang Serangan Jantung seperti Kasus Markis Kido

Berita terkait

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

1 jam lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

21 jam lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

1 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

1 hari lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

5 hari lalu

Mana yang Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Masih seringkali terjadi kebingungan di banyak orang tentang apakah sebaiknya makan sebelum atau sesudah melakukan olahraga.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya