Megalomania Sebuah Gangguan Jiwa, Bagaimana Menghadapi Bos Megalomaniak?

Reporter

Tempo.co

Senin, 28 Juni 2021 15:08 WIB

Ilustrasi megalomania (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta – Kediktatoran dan ambisi Adolf Hitler yang besar akan kekuasaan membuat dirinya disebut sebagai seorang megalomania. Megalomania merupakan sebuah penyakit kejiwaan yang rentan melekat pada seorang pemimpin. Lalu, apa sebenarnya megalomania dan cara menghadapi orang yang mengidap istilah ini

Megalomania merupakan salah satu gangguan mental berupa tingkat kernarsistikan yang tinggi pada seseorang sebagaimana dikutip dari mayoclinic.org. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yakni megalo yang bermakna hebat, besar, tinggi, dan berlebih-lebihan. Dapat dikatakan, pengidap megalomania mempunyai obsesi tinggi terhadap dirinya sendiri karena mereka berpikir dirinya adalah seseorang yang paling besar, hebat, dan berkuasa. Kondisi tersebut merupakan bentuk gangguan kepribadian karena adanya delusi yang dibangun oleh individu itu sendiri.

Diolah dari berbagai sumber, umumnya, orang yang mengidap megalomania adalah orang yang dipenuhi oleh rasa kecewa. Seseorang dengan penyakit megalomania juga cenderung tidak bahagia ketika belum memperoleh pujian, kekaguman, atau bantuan dari orang lain. Gejala utama dari penyakit ini yaitu rasa keinginan besar untuk menjadi superior daripada orang lain sehingga cenderung meremehkan orang lain karena tingkat narsistiknya yang tinggi. Megalomania termasuk kondisi gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder).

Orang yang menderita gangguan ini juga cenderung sulit menerima kritikan dari orang lain. Para pengidap megalomania akan mudah marah dan sulit mengontrol emosi apabila tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau tidak berjalan sesuai ekspektasi, merasa tertekan karena merasa tidak sempurna, sulit beradaptasi dan mudah stres dengan perubahan.

Untuk kasus pemimpin yang mengalami megalomania ditandai dengan beberapa perilaku yang mengikutinya, seperti menganggap remeh orang lain, anti-kritik, tidak puas dengan jabatan yang diterima, pamer kekuasaan, terlalu bangga dengan dirinya sendiri dan merasa paling tinggi sehingga menjadikan adanya sikap ‘gila hormat’.

Advertising
Advertising

Tentu bukan hal yang menyenangkan apabila memiliki seorang atasan atau pemimpin dengan gangguan megalomania. Dilansir dari beberapa sumber, berikut cara menghadapi seorang megalomaniak, antara lain:

  1. Berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi bahkan menghindari interaksi dengan pengidap megalomania
  2. Apabila sedang berinteraksi dengan penderita megalomania, penuhi pikiran dengan hal-hal positif untuk mengurangi rasa stres dan tidak mudah terpengaruh, baik terhadap kata-kata maupun perilaku penderita gangguan ini
  3. Percaya kepada diri sendiri dan jangan biarkan orang-orang megalomania arogan ini mempengaruhi tingkat kepercayaan diri.
  4. Ketika berhadapan dengan seorang megalomaniak, hindari mengasihani diri sendiri sebab dalam kondisi tersebut, permasalahan atau kesalahan justru pada pengidap megalomania.
  5. Upayakan memiliki pondasi kekuatan dan keteguhan diri yang kuat sehingga tidak merasa tersaingi atau terpengaruh dengan si megalomania.

Dengan demikian, penderita megalomania merupakan orang yang memiliki obsesi dan delusi yang besar terhadap dirinya sendiri. Orang dengan gangguan ini cenderung lebih rentan mengalami permasalahan ketika bersosialisasi, seperti kehidupan pekerjaan, keluarga dan bidang kehidupan lainnya.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Pahami 5 Karakter Bos, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Berita terkait

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

6 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

8 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

10 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

10 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

11 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

11 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

17 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

31 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

35 hari lalu

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.

Baca Selengkapnya