Hati-hati Mengonsumsi Ikan Buntal, Meskipun Kaya Gizi Tapi Sarat Racun

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 Juni 2021 12:11 WIB

Ikan buntal. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan buntal menjadi satu spesies laut yang punya ciri khas jika dibandingkan jenis ikan laut lainya, saat merasa terancam secara sistematis tubuhnya akan mengembang dan tampak mengembang sehingga tampal buntal.

Ikan yang termasuk keluarga Tetraodontidae ini punya kemampuan menggembungkan diri hingga tiga kali besar ukuran tubuhnya, cara seperti ini membuat predator enggan untuk menyantap ikan yang dijuluki berbagai nama seperti puffer fish, blowfish, baloonfish, globefish atau toadfish.

Diketahui ikan buntal ini dapat ditemui di berbagai jenis perairan mulai dari perairan asin hingga perairan tawar misalnya saja Samudera Pasifik maka bukan hal yang aneh jika ikan buntal memiliki adaptasi tingkah laku dan anatomi yang tinggi pada perairan karang.

Selain unik, Ikan buntal mempunyai nilai gizi yang tinggi. Salah satu negara yang tinggi tingkat konsumsi ikan buntal salah satunya Jepang, seringnya Ikan ini diolah menjadi makanan seperti sushi dan sasami. Walaupun demikian, bukan sembarangan mengolah, perlu keahlian khusus supaya ikan ini aman dikonsumsi.

Bukan tanpa alasan perlu keahlian khusus mengolah ikan buntal, sebab diketahui pada Ikan Buntal terdapat kandungan racun yang disebut tetrodotoksin (TTX). Jenis tetrodoksin merupakan neurotoksin dan belum ada penawar racunnya, maksud neurotoksin adalah racun yang menyerang sel saraf akibatnya memunculkan gejala sulit bernapas, gagal jantung dan beberapa gejala lainnya.

Advertising
Advertising

Tingkat kandungan tetrodotoksin yang terdapat ikan buntal seperti yang dikutip dari Jurnal Departemen Teknologi Hasil Perairan Institute Pertanian Bogor (IPB) dijelaskan bahwa dipengaruhi oleh makanannya juga dari kondisi perairannya.

Salah satu jenis ikan buntal yang memiliki racun tingkat tinggi adalah jenisi ikan buntal pisang (Tetraodon lunaris). Diketahui pada jaringan ototnya terdapat lebih dari 1000 MU/g kandungan racun, di bagian kulit terdapat 100-1000 MU/g kandungan racun sedangkan pada bagian ovari, testis, hati dan usus ikan menjadi bagian yang paling rendah tingkat toksisitasnya yakni kurang dari 10 MU/g.

Hal yang sering kali tak diacuhkan oleh masyarakat yakni konsentrasi racun yang akan berkurang seiring setiap proses pencucian, padahla kenyataanya racun jenia Tetrodotoksin adalah racun yang tidak mati meski dibekukan atau dipanaskan. Ini berarti atau justru risiko semakin tersebar mungkin saja dapat terjadi.

Akibat dari peranan tetrodotoksin yang disebut juga sebagai neorotoksin secaralangsung jika dialami aakan menunjukkan gejala keracunan secara bertahap. Gejala keracunan tahap pertama tubuh merasakan mati rasa atau kebas pada area mulut dan bibir.

Gejala Kedua keracunan tubuh akan merasakan kebas dan mati rasa pada bagian wajah, tangan dan kaki, diikuti kondisi kepala pusing sakit kepala dan tubuh serasa melayang. Karena keseimbangan tubuh mulai hilang otot mulai terasa lemas serta lumpuh dan sulit bicara.

Racunan tahap lanjut tubuh dapat merasakan sesak napas, kejang pada beberap waktu berangsur sesak napas semakin berat adanya aktivitas penurunan pada tekanan darah yang berdampak pula pada detak jantung dilain waktu terjadi risiko pingsan.

Jika pascamengonsumsi ikan buntal menemukan gejala-gejala pada tubuh mesti selalu curiga ada efektivitas dari kandungan tetrodotoksin yang mulai berkerja. Menurut berbagai sumber, racun tetrodotoksin muncul beberapa jam pascakonsumsi, lebih tepatnya diperkirakan antara tiga jam hingga 20 jam pasca makan ikan buntal.

TIKA AYU

Baca: 3 Warga Banyuwangi Tewas Makan Ikan Buntal Cek Kandungannya

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

3 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

4 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

5 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

13 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

29 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

41 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Menu Ramadan Genki Sushi Hadirkan Rendang dan Opor dalam Sushi dan Rice Bowl

43 hari lalu

Menu Ramadan Genki Sushi Hadirkan Rendang dan Opor dalam Sushi dan Rice Bowl

Genki Sushi memadukan cita rasa kuliner Indonesia dengan seni kuliner Jepang

Baca Selengkapnya

4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

47 hari lalu

4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.

Baca Selengkapnya