Risiko Saraf Terjepit Antara Lain Aktivitas Seks dan Obesitas

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Juli 2021 20:01 WIB

Ilustrasi sakit pinggang/pinggul. cronicadeiasi.ro

TEMPO.CO, Jakarta - Saraf terjepit ialah gangguan yang terjadi ketika saraf terlalu banyak menerima tekanan dari tulang, tulang rawan, otot, maupun tendon. Akibatnya, terjadilah gangguan fungsi saraf yang menimbulkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, atau kelemahan.

Melansir Clevelend Clinic, saraf terjepit bisa terjadi di leher, punggung tengah atas, punggung bawah, tangan, siku, dan pergelangan tangan. Gejala umumnya termasuk mati rasa atau penurunan sensasi di area yang disuplai oleh saraf, rasa sakit tajam atau sakit terbakar yang dapat menyebar, sensasi kesemutan, kelemahan otot di daerah yang terkena, sering merasa kaki atau tangan lemah.

Lebih lanjut, terjadinya saraf terjepit dapat disebabkan oleh adanya peradangan pada persendian yang dapat menekan saraf di dekatnya, penuaan yang menyebabkan keausan tulang cakram dan belakang, cedera mendadak akibat olahraga atau kecelakaan, melakukan gerakan berulang dalam waktu lama, obesitas, kehamilan (sebab berat badan wanita akan meningkat), dan akibat diabetes.

Adakah faktor risiko terkena saraf terjepit?

Menurut laman Mayoclinic, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf terjepit, di antaranya:

Advertising
Advertising

Seks, wanita lebih mungkin mengembangkan sindrom terowongan karpal atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yang membuatnya lebih rentan terkena saraf terjepit ketika seks dibandingkan laki-laki.

Taji tulang, kondisi yang menyebabkan penebalan tulang, seperti osteoartritis yang dapat mempersempit ruang saraf berjalan.

Artritus reumatoid, peradangan yang disebabkan oleh rheumatod arthritis yang dapat menekan saraf, terutama pada persendian.

Penyakit tiroid, orang dengan penyakit ini memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom terowongan karpal.

Sementara faktor risiko lainnya termasuk obesitas, terlalu sering melakukan gerakan berulang dalam waktu lama, kehamilan, dan terlalu lama berbaring di tempat tidur yang meningkatkan risiko kompresi saraf.

Saat Anda mulai merasakan gejala saraf terjepit dalam waktu lama dan sudah menganggu aktivitas harian, segera konsultasikan ke dokter guna mendapat diagnosa dan penanganan yang tepat.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 4 Cara Cegah Saraf Terjepit, 5 Gejala Harus Diwaspadai

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

3 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

10 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

16 hari lalu

7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

Beberapa tips ini bisa Anda lakukan jika ingin tidur nyenyak di pesawat.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

17 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

17 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

18 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

22 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

28 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

44 hari lalu

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.

Baca Selengkapnya