Seberapa Akurat Dokter Dapat Mendiagnosis Penyakit Lewat Telemedicine?

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Juli 2021 15:20 WIB

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

TEMPO.CO, Jakarta - Adanya pembatasan sosial selama pandemi Covid-19 untuk mengurangi tingkat penyebaran virus Corona menyebabkan adanya kendala di berbagai hal. Salah satunya yaitu saat pasien hendak melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Telemedicine diharapkan menjadi salah satu solusi permasalahan tersebut. Namun seberapa akurat dokter dapat mendiagnosis lewat Telemedicine?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019 disebutkan bahwa Telemedicine merupakan pelayanan medis jarak jauh menggunakan platform digital yang dilakukan oleh kalangan profesional dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam Permen tersebut juga dijelaskan bahwa Telemedicine hanya dilakukan antar-fasilitas pelayanan kesehatan dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki izin praktik di fasilitas pelayanan kesehatan.

Adapun pelayanan Telemedicine meliputi, Teleradiologi, Tele-elektrokardiografi, Tele-ultrasonografi, Telekonsultasi klinis, serta layanan Telemedicine lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Meski di Indonesia baru dikenal beberapa tahun belakangan, sebenarnya istilah Telemedicine telah disebutkan pertama kali pada 1970an. Pada 2010, Badan Kesehatan Dunia atau WHO memberikan definisi Telemedicine sebagai pelayan kesehatan jarak jauh oleh petugas kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Advertising
Advertising

Dengan memanfaatkan paltform digital, tenaga kesehatan dapat melakukan diagnosa, pengobatan, pencegahan, maupun evaluasi terhadap kondisi pasien yang jauh dari fasilitas kesehatan.

Beberapa penyakit yang dapat didiagnosis secara akurat menggunakan layanan Telemedicine yaitu diabetes dan hipertensi, keduanya merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan memanfaatkan layanan Telemedicine, pengidap penyakit ini dapat dipantau secara lebih intensif dan akurat.

Meski begitu, tidak semua layanan kesehatan dapat diakses melalui Telemedicine. Dalam beberapa kasus tertentu, ada kalanya tatap muka antara dokter dengan pasien memang harus dilakukan. Tidak semua penyakit dapat didiagnosis hanya dengan melakukan anamnesis menggunakan layanan Telemedicine, sehingga proses pemutusan diagnosis dokter melalui platform kesehatan digital tersebut masih jauh dari kata sempurna.

Selain itu, konsultasi secara daring dengan dokter melalui platform digital seharusnya hanya dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan atau preventif, dan bukannya pengobatan atau kuratif.

Salah satu penyakit yang dapat didiagnosis melalui layanan Telemedicine menurutnya yaitu penyakit demam, dokter dapat meminta pasien untuk melakukan pengukuran suhu tubuh secara mandiri. Kemudian hasilnya ditunjukkan kepada dokter, baik itu via pesan gambar maupun panggilan video.

Sedangkan penyakit yang tidak dapat diperiksa melalui platform kesehatan digital telemedicine, adalah penyakit dalam seperti penyakit jantung yang membutuhkan pemeriksaan fisik lebih lanjut.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Kenali Cara Kerja Telemedicine, Solusi Layanan Kesehatan di Masa Pandemi

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 menit lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

9 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya