Gangguan Pendengaran Bisa Hambat Perkembangan Kualitas Manusia

Jumat, 9 Juli 2021 10:00 WIB

Seorang terapis memberikan terapi sengatan lebah pada pasien di klinik Rateb Samour, Gaza, Palestina, 11 April 2016. Ratusan pasien terapi gigitan lebah ini mengalami penyakit seperti rambut rontok, cerebral palsy, epilepsi, gangguan tulang belakang, masalah pendengaran, alergi hidung, hingga kanker. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia memiliki beberapa indera, salah satunya adalah indera pendengaran. Merawat indera pendengaran merupakan perilaku yang penting.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan indera pendengaran yang tidak dirawat dengan baik bisa mengalami gangguan bahkan ketulian. Dampak yang dirasakan akan bermacam-macam, tidak hanya bagi individu penderita tapi bisa hingga skala nasional.

Orang yang mengalami gangguan pendengaran maka perkembangan kognitif, psikologi, dan sosialnya terganggu. “Jika sudah terdampak pada perkembangan manusia, terdapat kerentanan untuk pada kualitas manusia yang akan rendah dan daya saing yang akan menurun di pangsa pasar,” kata Maxi dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis, 9 Juli 2021.

Advertising
Advertising

Dalam ranking disabilitas secara global, penyandang gangguan pendengaran berada di peringkat keempat terbanyak. Berdasarkan data WHO tahun 2018, terdapat 6,1 persen penduduk dunia yang mengalami gangguan pendengaran. Angka tersebut setara dengan 466 juta orang yang terdiri atas 93 persen orang dewasa dan 7 persen anak-anak.

Selain itu, WHO juga memperkirakan dengan tingginya penderita gangguan pendengaran dan ketulian ini dapat memberi dampak pada perekonomian. Negara dapat mengalami kerugian hingga US$750 miliar per tahun.

Sebabnya perlu peduli terhadap kesehatan indera pendengaran. Rasa peduli ini bisa diejawantahkan dimulai dengan mendeteksi dini gangguan pendengaran.

Bila sudah terdeteksi sejak dini, gangguan kesehatan pendengaran dapat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat. Deteksi dini ini dapat dilakukan dengan rutin melakukan pengecekan telinga dan segera ke dokter jika merasa sakit..

Setelah melakukan deteksi dini, jika benar terjadi gangguan pendengaran, rehabilitasi yang akan dilakukan juga dapat dilakukan secepatnya. Sehingga, terdapat peluang untuk fungsi-fungsi pendengaran kembali.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA (MAGANG)

Baca juga:

Mewaspadai Gangguan Pendengaran Kongenital pada Anak

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

15 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

22 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya