Peran Penting Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

Reporter

Antara

Minggu, 11 Juli 2021 17:50 WIB

Ilustrasi ayah dan ibu bermain dengan anak/Gredu

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Yuke Roosjati Siregar, memaparkan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama bagi setiap individu dalam melewati masa sulit selama pandemi COVID-19.

"Keluarga tangguh mampu mengembangkan diri sebagai suatu kesatuan dan memahami kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga serta memberdayakannya dengan optimal dalam komunikasi yang sehat," katanya.

"Bisa mendorong penguatan terhadap isu ketangguhan keluarga, juga bagaimana proses perubahan cara dan strategi yang harus dilakukan oleh keluarga untuk menghadapi dan mengatasi masa sulit ini," tambahnya.

Yuke menjelaskan keluarga berperan penting dalam membangun generasi yang cerdas, emosi positif, keterampilan sosial, teknologi, adaptif, dan nilai (CEKATAN) melalui proses pendidikan CINTA (contoh, iklim, nilai, tanggung jawab dan asih) selama pandemi ini. Ketua HIMPSI Jaya, Dr. Widura Imam Mustopo, menjelaskan pandemi yang berlangsung setahun lebih telah mempengaruhi seluruh aspek hidup seseorang.

Tidak hanya diri sendiri dan keluarga, pandemi juga mengganggu hubungan sosial, pendidikan, pekerjaan, dan kondisi global secara umum. Mengacu penelitian Dr. Bagus Takwin dari Fakultas Psikologi UI, yang dilakukan di 34 provinsi dengan partisipan 5.817 responden, ditemukan kebanyakan responden memiliki tingkat resiliensi atau daya lenting yang rendah selama pandemi, berimbas pada dampak sosial psikologis yang cukup serius.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, Yonathan Aditya Goei, menilai penguatan religiusitas melalui agama bisa menjadi solusi di dalam keluarga untuk memperkuat diri melalui ikhtiar dan doa. Psikologi pun bisa mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang peran agama sebagai solusi masalah, yakni mengaitkannya dengan isu-isu penting dalam membangun ketangguhan diri dan keluarga. Selain keluarga dan religiusitas, masyarakat juga disarankan untuk melakukan kegiatan fisik atau olahraga rutin yang terbukti dapat mendorong kesehatan mental.

Advertising
Advertising

Sementara itu, dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Afif Kurniawan, mengatakan tubuh memproduksi endorfin yang menjadikan peningkat suasana hati alami untuk melawan stres dan depresi. Dengan demikian, olahraga membuat tubuh lebih rileks dan menumbuhkan mental optimistis dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Baca juga: Pakar Sebut TBC Lebih Mematikan Dibanding Covid-19, tetapi...

Berita terkait

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

6 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

8 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

8 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

8 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

13 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya