Tes Antigen atau PCR Dulu? Ini Jawabannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 13 Juli 2021 16:50 WIB

Calon penumpang mengikuti tes acak swab antigen sebelum naik Kereta Rangkaian Listrik saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 5 Juli 2021. PT KCI juga mewajibkan penumpang KRL memakai masker ganda. Masker yang disarankan adalah masker bedah dilapisi dengan masker kain. Apabila mau pakai masker tunggal, maka bisa memakai masker KN95, N95, maupun KF94. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Tingginya kasus Covid-19 yang disebabkan oleh munculnya varian delta telah membuat panik sebagian besar orang. Bagaimana tidak, varian virus baru tersebut disinyalir lebih mudah menular dibandingkan beberapa varian sebelumnya.

Terlebih, deteksi virus Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya dengan mengecek gejala yang muncul saja. Beberapa bentuk tes harus dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut di dalam tubuh.

Berbagai jenis tes untuk mendeteksi Covid-19 telah beredar. Kini, dua jenis tes yang paling umum adalah tes antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Antigen bekerja secara lebih cepat, hasil tes dapat diperoleh dalam waktu 15 hingga 30 menit. Sementara itu, PCR baru bisa memberikan hasil tes setelah 24 jam.

Meskipun demikian, dua jenis tes tersebut memiliki akurasi yang berbeda pula. Meskipun mampu memberikan hasil dalam waktu yang lebih cepat, hasil tes antigen tidak terlalu akurat.

Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, tes antigen sering memberikan false negative/positive, hasil tes yang bertentangan dengan kondisi pasien sebenarnya. Hal ini berbeda dengan tes PCR. Sementara itu, sebagaimana dilansir dari laman resmi Harvard Health Publishing, tes PCR memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada PCR.

Advertising
Advertising

Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tes tersebut membuat beberapa orang bingung untuk memilih salah satu dari kedua jenis tes tersebut. Lantas, bagaimana prosedur yang benar untuk melakukan kedua tes tersebut?

Dalam mendeteksi keberadaan virus Covid-19, baik kecepatan maupun keakuratan tes patut dipertimbangkan. Dilansir dari The Europe Union Research and Innovation Magazine, kecepatan dan keakuratan kedua tes tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal.

Tes antigen bekerja lebih cepat karena tes tersebut hanya mencari protein komponen virus yang terkandung di dalam tubuh. Sementara tes PCR lebih akurat karena tes tersebut secara spesifik mencoba untuk mencari partikel RNA yang memproduksi protein komponen virus Covid-19 yang ada di dalam tubuh.

Implikasinya, tes antigen menjadi tidak terlalu akurat karena hanya mencari protein dari virus saja. Virus yang aktif bergerak cenderung sulit dideteksi sehingga hasilnya sering kali false negative/positive. Hal ini berbeda dengan tes PCR. Proses pencarian inti virus, yakni RNA, jauh lebih lama daripada protein virus.

Atas pertimbangan tersebut, tes antigen bisa dilakukan terlebih dahulu untuk mengecek perkiraan infeksi Covid-19 dalam waktu yang cepat. Kemudian, hasil tes antigen, baik negatif maupun positif, harus dikonfirmasi ulang dengan tes PCR.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: 3 Pertimbangan untuk Menentukan Pilih Tes Swab Antigen, PCR atau Tes Antibodi

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya