Kenali Pneumonia pada Anak dengan Teknik Hitung Napas

Reporter

Antara

Jumat, 16 Juli 2021 08:56 WIB

ilustrasi anak sesak napas

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia terjadi akibat infeksi yang mengenai jaringan di saluran pernapasan bawah, yaitu paru-paru. Di antara sejumlah gejala, napas cepat salah satunya.

Kriteria napas cepat pada anak usia kurang 2 bulan lebih dari 60 kali napas per menit, lalu pada usia 2-11 bulan lebih dari 50 kali per menit, usia 1-5 tahun sekitar lebih dari 40 kali per menit, dan anak usia di atas 5 tahun lebih dari 30 kali per menit.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan menghitung frekuensi napas bisa digunakan orangtua untuk mendeteksi pneumonia pada anak.

"Bagaimana hitung napas menjadi penting, bagaimana ibu mengenali anaknya sesak, karena biasanya anak-anak tidak bisa mengeluh karena sesak. Paling dia rewel, sering menangis," katanya.

Selain hitung napas, orangtua juga bisa memperhatikan ada tidaknya retraksi dinding atau penarikan dinding dada. Untuk memudahkan, gejala ini ditandai adanya cekungan ke dalam di bawah dada. Ini menjadi pertanda anak sesak napas.

Advertising
Advertising

Pengukuran saturasi oksigen menggunakan oximeter juga bisa dilakukan. Apabila angka pada alat menunjukkan di bawah 93 persen maka kondisi pneumonia sudah masuk kategori berat. Pada anak yang masih menyusui, ketidakmampuan menyusu hingga penurunan kesadaran juga menjadi tanda pneumonia berat.

"Paling gampang, lihat kalau di bawah dada agak cekung ke dalam, itu tanda-tanda sesak. Kalau punya alat saturasi oksigen kita bisa gunakan," tutur Nadia.

Pneumonia hingga kini menjadi penyebab kematian anak di bawah usia 5 tahun di dunia. Pada 2015, sebanyak satu dari enam anak meninggal karena pneumonia. Indonesia menjadi salah satu penyumbang enam dari 10 kematian anak akibat pneumonia di 10 negara selain Nigeria, Kongo, Angola, Afganistan, Pakistan, dan China.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2007 menunjukkan penyebab kematian bayi pada tahun 2007 salah satunya karena pneumonia (23,8 persen), sementara pada balita (15,5 persen). Sementara itu, data dari Sample Registration System (SRS) pada 2014 memperlihatkan sebanyak 23 balita meninggal setiap jam dan empat di antaranya karena pneumonia.

"Insiden dari kejadian baru pneumonia menjadi perhatian kita mengapa perlu terus mencoba melakukan pencegahan dan pengendalian pneumonia terutama pada balita," tutur Nadia.

Baca juga: Pakar Sebut Peran Anak dalam Mencegah Pneumonia pada Orang Tua

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

20 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

11 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

15 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

15 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

15 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

16 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

19 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

25 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

31 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

47 hari lalu

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya