Tingkatkan Kekebalan Tubuh di Masa Pandemi dengan Jamu

Reporter

Antara

Sabtu, 17 Juli 2021 20:22 WIB

Ilustrasi bahan dasar pembuatan jamu. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Jamu bisa menjadi alternatif menjaga kesehatan di masa pandemi. Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, membagikan kiat yang bisa dilakukan agar minum jamu di tengah pandemi COVID-19 menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bisa meningkatkan pertahanan kekebalan tubuh.

Inggrid menyebutkan tidak hanya menu makanan yang bisa diganti-ganti. Variasi jamu yang dikonsumsi perlu dilakukan agar masyarakat tidak merasa bosan saat meminumnya.

“Prinsipnya sama kayak mempersiapkan menu makanan sehari- hari. Dengan semakin bervariasi tentu akan semakin baik. misalnya untuk hari pertama minum kunyit asam. Lalu di hari kedua bisa menyiapkan beras kencur. Di hari ketiga ganti lagi jadi wedang jahe, hari keempat ganti lagi jadi bir pletok. Begitu seterusnya, yang penting minuman atau jamu yang dikonsumsi berisi bahan- bahan herbal yang punya banyak manfaat untuk tubuh, seperti punya sifat imunomodulasi, antioksidan, atau antiperadangan,” kata Inggrid.

Jamu maupun olahan herbal itu bisa dikonsumsi oleh masyarakat sebagai tindakan preventif meningkatkan imun tubuh mencegah COVID-19 atau membantu pengobatan COVID-19 sebagai pendamping obat- obatan dari dokter. Untuk pasien COVID-19 sebaiknya pada saat mengonsumsi jamu atau olahan herbal disarankan juga memberi tahu tenaga medis sehingga obat yang diberikan dapat disesuaikan juga dengan manfaat dari jamu.

Takaran untuk mengonsumsi jamu pun harus disesuaikan dengan kebutuhan kondisi tubuh. Pada orang yang sehat disarankan konsumsi jamu dapat dilakukan dua kali dalam satu hari di pagi dan malam hari. Sementara untuk orang yang sedang sakit, konsumsi jamu bisa ditingkatkan menjadi 3-4 kali sehari.

Advertising
Advertising

“Konsumsi jamu itu tidak boleh berlebihan, benar manfaatnya banyak tapi bahan-bahan jamu memiliki serat yang tinggi sehingga bisa melancarkan Buang Air Besar (BAB). Jadi, jika berlebihan maka bisa diare, bahkan bisa mengiritasi pencernaan,” kata dokter yang tengah menempuh gelar Doktor itu.

Yang disarankan untuk dikonsumsi di masa pandemi seperti saat ini adalah jamu yang diolah dari bahan- bahan segar secara langsung. Bahkan, jika memungkinkan bahan segar tersebut bisa dikonsumsi secara langsung agar manfaat yang diterima tubuh bisa maksimal. Salah satu contoh adalah daun kelor, yang baru dipetik dari pohon. Tidak hanya jamu yang diolah lewat rebusan, masyarakat juga bisa mengonsumsi bentuk olahan herbal yang sudah diekstrak dalam kapsul dan tentunya sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Jadi, untuk kondisi tertentu baik pula dikombinasikan antara jamu olahan bahan segar dan ekstrak. Misalnya, orang yang sakit liver, kalau dia minum jamu dan juga ekstrak temulawak bisa melindungi livernya,” jelas Inggrid.

Beberapa bahan rempah segar yang bisa diolah sebagai jamu di antaranya kunyit, temulawak, sambiloto, jahe, sereh, atau jintan karena terbukti dalam beberapa penelitian ilmiah bahan-bahan tersebut mengandung manfaat antiperadangan, antioksidan, hingga imunomodulasi.

Baca juga: Agar Lebih Menarik, Kemasan Jamu Jangan Terkesan Kuno

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

5 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

5 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya