16 Tahun Vicky Burki Terapi Urine, Bagaimana Tinjauan Pakar Kesehatan?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Juli 2021 17:07 WIB

Ilustrasi urine (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta – Vicky Burki, instruktur senam yang kerap tampil di televisi, menyatakan ia telah melalukan terapi urine atau meminum air kencingnya sendiri selama 16 tahun. Terapi urine sebenarnya memang sudah lama dikenal jauh sebelum hebohnya pemberitaan Vicky Burki.

Terapi urine sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya sejak Kerajaan Yunani, Mesir, dan Romawi masih berkuasa. Orang-orang yang melakukan terapi urine biasanya mempercayai bahwa meminum urine sendiri akan mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Padahal, hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa terapi urine aman dan mendatangkan manfaat bagi tubuh.

Bahkan, beberapa penelitian justru menunjukkan sebaliknya. Dilansir dari laman resmi RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, meminum urine sendiri justru berbahaya. Bahaya tersebut ditimbulkan oleh adanya banyak bakteri dalam cairan urine. Beberapa bakteri dalam cairan urine bahkan bersifat resisten terhadap antibiotik. Akibatnya, apabila masuk ke dalam tubuh, bakteri tersebut sulit untuk dibunuh.

Cairan urine sendiri sebenarnya memang steril dari bakteri. Namun, banyak berbagai jenis bakteri yang hidup di area genital manusia. Oleh karena itu, urine yang telah dikeluarkan dari tubuh menjadi tidak steril. Urine yang tidak steril tentunya tidak aman untuk dikonsumsi.

Selain bakteri, ada juga beberapa kandungan lain di dalam urine yang tidak aman bagi tubuh. Salah satunya adalah zat sisa. Urine merupakan zat ekskresi tubuh. Artinya, dalam cairan urine terdapat berbagai zat sisa metabolisme yang tidak lagi diperlukan tubuh. Apabila zat sisa tersebut masuk kembali ke dalam tubuh, zat tersebut tidak punya manfaat bagi tubuh. Hal ini berimplikasi kepada cara kerja ginjal. Sebab, ginjal harus menyaring zat-zat yang tidak berguna itu lagi. Akibatnya, kerja ginjal menjadi lebih berat.

Advertising
Advertising

Ada juga zat obat-obatan yang terkandung di dalam cairan urine. Seperti makanan, zat-zat obat yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh akan dibuang melalui urine. Pembuangan zat sisa obat-obatan merupakan upaya tubuh untuk menyesuaikan dosis obat yang tepat dengan kondisi tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi kembali zat obat-obatan yang terkandung dalam urine berarti mengubah dosis obat yang telah disesuaikan oleh tubuh.

Beberapa sumber ilmiah jelas mengimbau bahwa terapi urine sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan. Divisi anti-hoax RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo menjelaskan bahwa berbagai penelitian terkait efektivitas terapi urine masih bersifat in vitro atau in vivo. Artinya, pengujian tersebut hanya dilakukan pada satu jenis sel saja, satu sel manusia untuk uji in vitro dan satu sel hewan untuk uji in vivo. Hasil pengujian satu sel tentunya tidak bisa diterapkan kepada beberapa sel lain begitu saja.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Terapi Urine Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun, Yakin Bikin Sehat

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

7 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya