Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terapi Urine Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun, Yakin Bikin Sehat?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi urine (pixabay.com)
Ilustrasi urine (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah dengar orang yang minum air kencingnya sendiri untuk menyembuhkan penyakit? Ini mungkin terdengar menjijikkan. Namun nyatanya, metode yang disebut terapi urine ini sudah dicoba banyak orang dan bahkan berakar sejak ribuan tahun yang lalu. Orang yang menjalaninya percaya, bahwa manfaat air kencing untuk kesehatan bukanlah isapan jempol belaka.

Masalahnya, apakah terapi urine benar-benar aman dilakukan? Pasalnya hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan secara jelas manfaat terapi urine. Justru minum air seni bisa meningkatkan risiko masuknya bakteri, racun, dan zat berbahaya lainnya ke dalam aliran darah.

Terapi urine ternyata sudah mulai dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Menurut catatan yang ada, memanfaatkan air kencing sebagai obat telah digunakan sejak kerajaan Yunani, Mesir, dan Romawi masih berkuasa.

Mereka percaya, mengonsumsi air seni sendiri bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebab, urine yang keluar dari dalam tubuh disebut mengandung berbagai zat yang bermanfaat.

Padahal nyatanya, sebagian besar urine terdiri dari air. Selain air, urine juga mengandung urea, asam urat, kreatinin, elektrolit, fosfat, dan asam organik dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Cairan ini mengandung protein, tapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak signifikan untuk mempengaruhi fungsi apapun di tubuh.

Orang yang menjalani terapi urine pun mengklaim bahwa air seni yang keluar dari dalam tubuh kita dalam kondisi steril. Hal tersebut tidak tepat. Memang, saat urine berada di dalam ginjal, kondisinya masih steril. Namun begitu urine tersebut sudah keluar dari tubuh, cairan ini tidak lagi steril.

Meski tidak beracun, urine pun menjadi tidak steril dan bersih setelah berada di luar tubuh. Sebab, sebersih apapun area genital kita, tetap saja ada bakteri-bakteri yang memang secara normal memang menetap di sana.

Klaim yang ada seputar manfaat terapi urine terdengar begitu mentereng. Bahkan, metode ini disebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit berbahaya. Beberapa kondisi lain yang dipercaya dapat disembuhkan dengan terapi urine antara lain alergi, jerawat, kanker, penyakit jantung, infeksi, luka, hidung tersumbat, ruam merah atau gangguan lainnya di kulit serta sengatan binatang.

Melihat manfaat di atas, tidak mengherankan banyak orang yang tertarik untuk menjalaninya. Namun sekali lagi, belum ada penelitian yang bisa membuktikan efek positif terapi urine untuk kesehatan.

Urine yang keluar dari tubuh memang tidak beracun. Namun, tergantung dari kondisi tubuh Anda, urine yang keluar bisa saja mengandung berbagai zat yang justru bisa berbahaya bagi kesehatan, seperti:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Bakteri
Tubuh kita itu sarang bakteri, bakteri baik maupun bakteri penyebab penyakit. Tidak terkecuali saluran kencing yang juga mengandung berbagai jenis bakteri. Pada kondisi normal, bakteri tersebut tidak berbahaya. Namun saat jumlahnya berlebih, bisa lain cerita.

Saat urine keluar dari saluran kencing, maka cairan ini otomatis akan terpapar bakteri yang ada di saluran maupun bakteri di sekitar area genital. Jika urine tersebut kemudian diminum, maka urine yang sudah terpapar bakteri itu akan masuk ke tubuh, menambah jumlah bakteri dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi atau gangguan pencernaan.

2. Zat sisa
Tubuh mengeluarkan urine bukan tanpa alasan. Tentu, karena zat yang ada di dalam urine tidak lagi dibutuhkan tubuh. Urine mengandung produk sisa metabolisme yang disaring dari darah di dalam tubuh. Produk sisa metabolisme memang harus dikeluarkan dari tubuh. Sebab jika tetap ada di dalam, sisa metabolisme ini bisa memicu terjadinya penyakit.

Jika urine tersebut kembali Anda minum, maka zat yang seharusnya sudah keluar dari tubuh tadi kembali masuk. Sehingga, lagi-lagi ginjal harus menyaringnya keluar. Hal ini justru akan memperberat kerja ginjal.

3. Obat-obatan
Minum air kencing juga tidak disarankan apalagi jika Anda rutin mengonsumsi obat-obatan. Obat yang masuk ke tubuh akan menjalani proses pengolahan agar bisa diserap. Sementara itu, sisa-sisa bahan metabolisme yang tidak diserap akan dikeluarkan melalui urine.

Sehingga, jika Anda minum cairan tersebut, maka tandanya Anda kembali mengonsumsi bahan-bahan obat yang sudah dikeluarkan. Akibatnya, dosis obat di dalam tubuh jadi berubah, sehingga kerjanya tidak efektif.

Bagi Anda yang ingin menjalani terapi urine atau mencoba manfaat air kencing, sebaiknya pikir dua kali. Jangan sampai usaha untuk menjadi lebih sehat justru memberikan hasil sebaliknya.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?