Kisah Influencer yang Beri Makan buat Pasien Isolasi Mandiri, Ini Awalnya

Reporter

Antara

Rabu, 21 Juli 2021 20:41 WIB

Imam Darto. (Instagram/@imamdarto).

TEMPO.CO, Jakarta - Influencer dan presenter TV Imam Darto mengungkapkan alasan menggagas Gerakan Berbagi Makan Gratis untuk pasien isolasi mandiri, yang berawal dari pengalamannya kesulitan mencari rumah sakit saat dinyatakan positif COVID-19.

"Awalnya saya mengalami sendiri sulitnya mencari rumah sakit, kondisi IGD yang mencekam, pasien COVID-19 meninggal di lapangan, di pekarangan teras IGD. Kemudian kakak saya meninggal karena COVID-19. Berangkat dari situ banyak yang DM (Direct Message) meminta tolong sulit mencari RS, IGD, Oksigen, dan plasma darah," ujar Imam.

Setelah sembuh, ia rutin meneruskan pesan-pesan yang masuk melalui Instagram pribadinya. Ada yang meminta bantuan dicarikan rumah sakit, obat-obatan, oksigen, donor plasma konvalesen, hingga makanan. Dari banyaknya pesan yang masuk, akhirnya Imam tergerak untuk membuat Gerakan Memberi Makan gratis bagi pasien isoman. Langkah itu didukung oleh salah satu vendor yang bersedia untuk mengantarkan paket makanan tersebut.

"Yang terjadi di lapangan ada yang dikucilkan, mereka yang mau mencari makan dikucilkan oleh tetangga. Jadi, entah gimana penyakit ini dianggap sebagai penyakit yang hina. Saya coba cari solusi kepada vendor itu, akhirnya kita bagikan dua kali makan sehari, siang dan malam," kata Imam.

Dari gerakan yang digagasnya, ia tak menyangka banyak influencer lain yang terinspirasi untuk sama-sama membantu. Salah satunya Hesti Purwadinata yang membagikan vitamin kepada pasien isoman. Imam berharap gerakan ini semakin tumbuh dalam upaya mengurangi beban yang tengah menjalani isoman. Mereka yang telah dibantu diharapkan bisa mendonorkan plasma konvalesen setelah dinyatakan pulih.

Advertising
Advertising

"Saya menerapkan konsep Pay It Forward. Kepada pasien isoman yang telah dibantu, tolong membantu pasien lain dengan donor plasma konvalesen karena demand-nya itu setiap hari banyak yang meminta," ujarnya.

Bahkan saat ini, ada sejumlah vendor yang menawarkan kerjasama kemanusiaan. Namun, ia masih mencari formula yang tepat agar bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

"Niat awalnya ingin berbuat baik. Fokus utama ingin membantu pasien isoman. Yang saya tularkan, tolong bantu dengan plasma darah. Jika berubah pikiran tidak mau mendonorkan, saya tidak maksa. Minimal dari 10 orang yang kita bantu, lima saja yang sama-sama membantu. Itu yang ingin kita sebarkan," jelasnya.

Baca juga: Beratnya Jadi Pasien Covid-19, Selalu Antisipasi 5 Hal Ini

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

23 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

24 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya