Kapan Waktu yang Tepat Pasien Covid-19 Diberikan Plasma Konvalesen?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 23 Juli 2021 06:22 WIB

Petugas medis menunjukkan plasma konvalesen milik penyintas Covid-19 di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Kramat, Senen, Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021. PMI DKI Jakarta menyatakan bahwa seiring dengan lonjakan kasus konfrimasi positif Covid-19 di Ibu Kota, permintaan plasma darah konvalesen meningkat hingga 200 persen. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Covid-19 varian delta hadir dengan gejala yang lebih parah daripada varian sebelumnya. Dilansir dari World Health Organization (WFO), Covid-19 varian delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Hal tersebut membuat beberapa ilmuwan kesehatan berinovasi untuk menemukan obat Covid-19.

Salah satu hasil inovasi yang diklaim mampu mengobati pasien Covid-19 adalah donor plasma konvalesen. Dilansir dari laman resmi Universitas Airlangga, donor plasma konvalesen merupakan salah satu jenis terapi Covid-19 yang bertujuan untuk menumbuhkan antibodi dalam tubuh penderita Covid-19.

Cara untuk menumbuhkan antibodi penderita Covid-19 adalah melalui pemberian donor darah dari pasien Covid-19 yang telah sembuh. Darah pasien Covid-19 yang telah sembuh, sebagaimana dilansir dari National Institutes of Health, mengandung antibodi terhadap Covid-19 yang terbentuk setelah bertarung melawan virus tersebut. Berbagai percobaan pengobatan yang telah dilakukan membuktikan bahwa terapi ini terbukti efektif pada beberapa subjek.

Adapun donor yang diberikan bukanlah seluruh sampel darah, tetapi plasma darah saja. Cara atau metode yang digunakan untuk mengambil plasma darah adalah metode aferesis. Dilansir dari Yayasan Laskar Aferesis Berbagi, aferesis merupakan metode pengambilan darah yang dilakukan dengan cara mengambil satu komponen darah, dalam hal ini plasma, lalu mengembalikan komponen lain.

Namun, beberapa kebingungan masih meliputi para pendonor dan pencari donor plasma konvalesen. Salah satu kebingungan adalah mengenai waktu yang tepat untuk melaksanakanan terapi plasma konvalesen.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Mayoclinic, plasma konvalesen sebaiknya diberikan sesegera mungkin bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala parah. Selain itu, pasien Covid-19 dengan penyakit bawaan sebaiknya juga mendapat donor plasma konvalesen sesegera mungkin.

Meskipun demikian, dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, plasma konvalesen tidak boleh diberikan dalam kurun waktu yang sembarangan.

Waktu pemberian donor, kadar titer antibodi , dan dosis awal merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian donor plasma konvalesen. Waktu yang tepat untuk pemberian donor plasma konvalesen adalah 14 hari sejak gejala timbul atau 72 jam setelah sesak napas mulai terasa bagi pasien dengan penyakit bawaan.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Mau Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Pahami Syaratnya

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya