Anak Mengamuk dan Ngompol, Bisa Jadi Sedang Stres

Reporter

Antara

Sabtu, 24 Juli 2021 19:48 WIB

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa menunjukkan gejala stres dan sering diabaikan, termasuk selama pandemi COVID-19. Psikolog klinis anak dan keluarga dari Good Doctor, Samanta Elsener, mengatakan anak tidak seperti orang dewasa yang dapat mengungkapkan perasaan dengan mudah. Karena itu, orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku anak.

"Kita benar-benar harus bisa melihat dari perilakunya, apa yang berubah dari anak," ujar Samanta dalam webinar "Healthy Kids Healthy Family" pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Gejala umum yang menunjukkan anak mengalami gangguan kesehatan mental di antaranya emosi naik-turun, tidak mau sekolah, demotivasi, pola tidur berubah, dan tiba-tiba pilih-pilih makanan. Di sini, peran orang tua adalah memastikan kebutuhan anak bisa terpenuhi dan emosinya tersalurkan. Orang tua juga harus bisa berkomunikasi dengan anak dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.

"Mau enggak mau orang tua harus jeli melihat kebutuhan anak, apakah kalau cranky saja sudah bisa kita klasifikasikan sebagai anak yang lagi stres atau dia mengalami fase-fase sensory meltdown (tantrum) atau kelebihan informasi-informasi yang diproses di otak tengah," kata Samanta.

Samanta juga menyebutkan beberapa gejala lain yang lebih berat saat anak mengalami gangguan kesehatan mental, seperti mulai ngompol, padahal sudah lulus toilet training hingga tidur berjalan.

Advertising
Advertising

"Itu indikasi ada kecemasan yang dirasakan oleh anak dan mengganggu dirinya. Lalu, ada juga kondisi-kondisi yang mereka banting-banting barang, biasanya enggak pernah terus sekarang banting barang," ujar Samanta.

Jika beberapa gejala di atas dialami oleh anak, maka orang tua disarankan untuk melakukan konsultasi ke psikolog atau psikiater.

"Tantangan-tantangan ini tidak hanya dialami oleh para orang tua di situasi pandemi. Orang tua sebaiknya mencari informasi terus, jangan yang enggak akurat tapi yang valid. Kalau dirasa informasinya kurang, tolong jadwalkan dengan ahlinya agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai," imbaunya.

Baca juga: Awas, Stres Berlebih Lemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Berita terkait

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

11 jam lalu

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

Berkebun memiliki efek terapeutik

Baca Selengkapnya

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

11 jam lalu

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

Hobi kegiatan yang dilakukan secara rutin atau saat waktu senggang

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

12 jam lalu

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Studi menyebutkan diet mediterania tidak hanya promosikan kesehatan fisik, namun juga turunkan kecemasan pada lansia.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

21 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

1 hari lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

2 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

3 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

3 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

4 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya