Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membangun rasa percaya diri anak, dan citra diri yang positif anak bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengungkapkan kata-kata baik kepada anak. Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Ditulis laman Hindustan Times, Jumat 17 Mei 2024, Psikoterapis Mansi Poddar mengatakan ketika umpan balik menyoroti upaya dan kemajuan hal itu memvalidasi upaya anak merayakan pertumbuhan mereka. “Hal ini membangun kepercayaan diri dan citra diri yang positif. Daripada mengatakan ‘pekerjaan bagus’, lebih baik ‘Saya menyukai cara kamu menggunakan warna berbeda dalam gambar itu’,” katanya.

Mansi Poddar mengungkapkan umpan balik dengan komentar positif dapat membawa kegembiraan sejati dalam pembelajaran dan pencapaian anak. Hal ini memupuk kecintaan terhadap pembelajaran dan motivasi diri. Beri apresiasi pada kerja keras yang dilakukan seorang anak.

Menurutnya, anak-anak belajar mengidentifikasi dan mengelola emosinya ketika orang tua memberikan umpan balik yang mengakui perasaannya. Ini memupuk kecerdasan emosional, dan berfokuslah pada bagaimana perilaku mereka memengaruhi Anda seperti saat anak bisa berbagi mainan dengan temannya.

“Ketika kita merayakan upaya demi tantangan, hal ini membantu meningkatkan ketahanan pada anak. Tanggapan sederhana seperti, ‘Saya tahu ujian itu sulit, tetapi kamu terus berusaha!’, dapat membuat perbedaan besar. Di sini anak-anak belajar bahwa kesalahan adalah batu loncatan, bukan kemunduran. Hal ini membangun ketabahan dan kemampuan untuk bangkit kembali dari kemunduran,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu Psikoterapis Sandy Dias Andrade mengatakan ketika orang tua berbicara kasar, kritis, tidak sabar, anak akan merasa dirinya tidak baik-baik saja dan tidak merasa dicintai.

Validasi dan memberi semangat tidak hanya bisa diungkapkan dengan kata-kata namun juga saat melihat anak dan melalui sentuhan. “Melalui sentuhan kita dan dalam cara kita berhubungan dengan mereka, dalam beberapa cara itu memvalidasi siapa mereka pada tingkat keberadaan yang lebih dalam. Mereka merasa dilihat apa adanya. Hal ini membangun kenyamanan alami dan rasa percaya diri dalam diri mereka sendiri dan dalam kebersamaan dengan orang lain dan di dunia, sebagaimana adanya. Kami bertindak sebagai cerminan jiwa batin mereka,” katanya.

Pilihan Editor: Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Insiden Mom Shaming yang Diungkap HCC Menimpa Sebagian Besar Ibu-ibu Indonesia

3 jam lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Insiden Mom Shaming yang Diungkap HCC Menimpa Sebagian Besar Ibu-ibu Indonesia

Hasil rilis studi HCC menyebut 7 per 10 ibu responden alami mom shaming di Indonesia. Apakah mom shaming itu?


Psikolog Sebut Dampak Sering Terpapar Polusi Udara bagi Kesehatan Mental

2 hari lalu

Masjid Istiqlal yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Psikolog Sebut Dampak Sering Terpapar Polusi Udara bagi Kesehatan Mental

Psikolog mengatakan selain dapat berdampak terhadap kesehatan fisik, paparan polusi udara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.


7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

2 hari lalu

Peneliti Utama dan Ketua Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi menjelaskan soal tingginya angka Mom Shaming di Indonesia/Tempo-Mitra Tarigan
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

Para ibu mendapatkan paling banyak tindakan mom shaming dari pihak keluarga dan orang terdekat.


Studi Menunjukkan Menonton Film Horor Dapat Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi orang menonton film horor. Science Daily
Studi Menunjukkan Menonton Film Horor Dapat Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental

Sebuah studi menunjukkan bahwa film horor sebenarnya bisa membantu mengatasi stres dan kecemasan, serta memberikan manfaat bagi kesehatan mental.


Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

2 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak jadi tidak optimal secara psikologis dan kedewasaan emosional karena kesalahan yang biasa dilakukan orang tua.


Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

4 hari lalu

Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.


Inilah 4 Jenis Metode Khitan pada Anak Laki-laki

4 hari lalu

Seorang bocah berusaha kabur saat hendak mengikuti khitanan massal di kantor Walikota Jakarta Utara, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan puncak acara yang diselenggarakan oleh PMI Jakarta utara dan Walikota Jakarta Utara, diikuti oleh 497 peserta sebagai upaya melestarikan budaya betawi dalam rangka HUT Jakarta ke-497. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Inilah 4 Jenis Metode Khitan pada Anak Laki-laki

Khitan pada anak laki-laki bisa ilakukan dengan menggunakan empat jenis metode, yakni laser, manual, klem, dan metode elektrik cauter.


Penelitian Temukan Kaitan Begadang dan Kesehatan Mental Buruk

10 hari lalu

Ilustrasi pasangan menonton pertandingan bola di rumah. Freepik.com/Tirachardz
Penelitian Temukan Kaitan Begadang dan Kesehatan Mental Buruk

Penelitian menemukan tidur setelah pukul 01.00 bisa memicu masalah kesehatan mental. Yang suka begadang hasilnya lebih buruk.


Orang Tua Dianjurkan Buat MPASI Sendiri daripada Beli di Pinggir Jalan

10 hari lalu

Ilustrasi bayi makan/menyuapi bayi. Shutterstock
Orang Tua Dianjurkan Buat MPASI Sendiri daripada Beli di Pinggir Jalan

MPASI yang dibuat sendiri di rumah diklaim memiliki kandungan dan takaran yang jauh lebih baik dibanding yang dijual di pinggir jalan.


Tips buat Orang Tua untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

11 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Tips buat Orang Tua untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Anak kecanduan gawai sering menunjukkan gejala seperti mudah tersinggung, prestasi akademik buruk, dan malas pergaulan. Berikut saran buat orang tua.