Apa Perbedaan Vaksin Booster dengan Vaksin Covid-19 Biasa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 6 Agustus 2021 16:44 WIB

Vaksinator memasukkan dosis vaksin Moderna ke dalam jarum suntik sebelum disuntikkan kepada tenaga kesehatan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia mewajibkan penerimanya untuk mendapatkan dua dosis vaksin. Pengecualian berlaku bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan. Tenaga kesehatan berhak mendapat vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.

Menurut laman covid19.go.id, dua dosis vaksin Covid-19 bagi khalayak umum memiliki tujuannya masing-masing. Dosis pertama berguna untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh dan memicu respon kekebalan awal. Sementara dosis kedua berguna untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya.

Vaksinasi dosis ketiga diadakan mempertimbangkan masih adanya tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 meskipun telah mendapatkan dua dosis vaksin. Nakes dihadapkan dengan resiko tinggi penularan Covid-19, sehingga intervensi vaksinasi dosis ketiga diperlukan. Pemberian vaksin booster bagi nakes telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

Pemerintah telah menetapkan untuk menggunakan vaksin Covid-19 Moderna sebagai suntikan ketiga bagi nakes. Keputusan ini dibuat karena efikasi Moderna merupakan yang paling tinggi ketimbang vaksin lain.

Meskipun demikian, vaksinasi dosis ketiga dapat menggunakan vaksin berjenis sama dengan kedua dosis sebelumnya jika tenaga kesehatan memiliki alergi terhadap Moderna. Jarak pemberian antara dosis kedua dengan ketiga minimal tiga bulan.

Advertising
Advertising

Suntikan ketiga hanya diperuntukkan bagi nakes dan tenaga pendukung kesehatan. "Booster bukan untuk khalayak umum karena pasokan vaksin terbatas," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Siti Nadia Tarmidzi, seperti dikutip Tempo dari laman kemkes.go.id, Minggu, 1 Agustus 2021.

Nadia memohon agar publik dapat menahan diri untuk tidak memaksa vaksinator memberikan vaksin dosis ketiga mengingat masih ada lebih dari 160 juta penduduk sasaran vaksinasi di Indonesia yang belum mendapatkan vaksin.

Dia berharap vaksin booster ini dapat didistribusikan kepada nakes dan tenaga pendukung kesehatan dengan segera. Apabila masih ditemui ketidaksesuaian data penerima vaksinasi booster, perbaikan data dapat dilakukan di Kementerian Kesehatan.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Apakah Vaksin Booster itu? Begini Aturan Pemberiannya

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya