Ilmuwan Membagi 3 Kategori Menangis, Adakah Jenis Air Mata Buaya?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Agustus 2021 10:20 WIB

Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Miliaran orang menangis ketika sedih atau senang. Penelitian di Amerika menemukan bahwa rata-rata perempuan menangis 3,5 kali per bulan. Sedangkan, laki-laki menangis 1,9 kali perbulan. Angka ini mungkin ada hubungannya dengan laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial tidak boleh menangis.

Tetapi tahukah Anda, air mata yang dikeluarkan ketika menangis ternyata punya beberapa kategori menurut para ilmuwan. Dilansir dari lama Harvard Health, Senin, 1 Maret 2021, ilmuwan itu membagi air mata menjadi tiga jenis, yaitu air mata refleks, air mata terus menerus atau basal, dan air mata emosional.

Air mata refleks dan air mata terus menerus memiliki fungsi penting untuk menghilangkan kotoran, seperti asap dan debu dari mata, serta berfungsi untuk melumasi mata supaya lembab dan terlindung dari infeksi. Kedua jenis air mata ini mengandung 98 persen air.

Jenis air mata terakhir adalah air mata emosional yang mengeluarkan hormon stres dan racun lain dari sistem tubuh kita dan berpotensi memberikan manfaat kesehatan paling besar. Para peneliti menemukan bahwa menangis dapat melepaskan oksitosin dan opioid endogen atau yang dikenal sebagai endorfin.

Endorfin diketahui bagus untuk meringankan rasa sakit fisik maupun emosional. Menangis dinilai menjadi cara untuk menjadi lebih baik. Budaya populer membuktikan hal ini, terbukti jutaan orang yang menonton film penuh haru akan menangis. Hal ini membuat mereka merasa lebih baik.

Advertising
Advertising

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Tangis Lionel Messi di Barcelona, Benarkah Menangis Baik untuk Kesehatan Mental?

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 jam lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

10 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

12 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

22 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

6 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya