Kunci Mengendalikan Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 11 Agustus 2021 16:40 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita Dibates Melitus umumnya mengendalikan kadar gula darah dengan menjaga asupan makanan dan minuman serta minum obat. Upaya tersebut ternyata belum tentu mampu menstabilkan kadar gula darah. Masih ada satu indikator kunci yang menjadi pedoman para ahli, yakni nilai HbA1c.

Kadar hemoglobin A1c atau HbA1c merupakan ukuran yang signifikan digunakan dalam pengobatan diabetes tipe 2. Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia atau PB Perkeni, Ketut Suastika mengatakan penderita Diabetes Melitus yang sudah mengikuti pedoman klinis dan mengendalikan indeks glikemik dalam darah belum tentu mampu menurunkan nilai HbA1c hingga mencapai target kurang dari tujuh persen.

"Mencapai target nilai HbA1c menjadi penting karena dapat mengurangi komplikasi mikrovaskuler, menurunkan angka penyakit kardiovaskular secara jangka panjang jika diterapkan pada pasien yang baru terdiagnosis, dan menurunkan angka kematian terkait diabetes," kata Ketut Suastika dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin 9 Agustus 2021. HbA1c merupakan indikator penting untuk mengendalikan kadar gula darah jangka panjang karena pengukuran HbA1c menjadi cara yang paling akurat untuk menentukan kadar gula darah selama dua sampai tiga bulan terakhir.

Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar hemoglobin A1c atau HbA1c ini adalah terapi GLP-1 RA atau glucagon-like peptide-1 receptor agonist. Ini adalah terapi berbasis inkretin yang mengendalikan cara kerja pankreas. Tak seperti terapi diabetes pada umumnya yang mengharuskan pasien minum obat setiap hari, terapi obat ini dikonsumsi seminggu sekali hingga pasien mencapai target gula darah mereka.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia atau PB PAPDI, Sally A. Nasution mengatakan studi menunjukkan sekitar 75 persen pasien diabetes tipe-2 berisiko terkena penyakit kardiovaskular sampai penyakit ginjal kronis. "Glukosa darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Ketika pembuluh darah rusak, ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik," katanya.

Direktur Indonesian Diabetes Institute, Sidartawan Soegondo mengingatkan pangkal dari berbagai risiko penyakit ini adalah kelebihan berat badan. "Studi menunjukkan sekitar 70 persen pasien diabetes di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas," katanya. Persoalannya, menurut dia, meski sudah menjalani berbagai terapi dan mengikuti pola hidup sehat, beberapa pasien masih kesulitan mengurangi berat badan mereka.

Advertising
Advertising

Sekitar 80 persen atau empat dari lima penderita Diabetes Melitus tipe dua yang menjalani pengobatan dengan GLP-1 RA, menurut Suastika, berhasil mencapai tingkat HbA1c di bawah tujuh persen. Selama uji klinis, dia menjelaskan, metode ini juga mampu menurunkan berat badan hingga lebih dari lima persen. "Pengobatan ini juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular sebesar 26 persen dan mengurangi risiko gangguan ginjal sebesar 36 persen," katanya.

Suastika melanjutkan, perlu pendekatan multifaktorial dan metode pengobatan yang berbeda dalam menangani diabetes tipe 2. "Perlu standar baru untuk pengobatan diabetes tipe 2," katanya. "Jika kondisinya dikelola dengan baik, maka risiko komplikasi yang dapat mengancam jiwa dapat berkurang."

Baca juga:
Mengapa Penderita Diabetes Melitus Tak Disarankan Makan Bubur?

Berita terkait

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

1 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

2 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

4 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

4 hari lalu

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan fitur sensor kesehatan penting yang dapat dimiliki Samsung Galaxy Watch 7.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

4 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

7 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya