Pertukaran Plasma Terapeutik Jadi Alternatif Mengatasi Badai Sitokin

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Agustus 2021 06:59 WIB

Seorang terapis pernapasan perawatan kritis bekerja dengan pasien positif penyakit coronavirus (COVID-19) di unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Memorial Sarasota di Sarasota, Florida, 11 Februari 2021. [REUTERS/Shannon Stapleton]

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Covid-19 memunculkan sejumlah PR bagi kalangan medis, dokter dan ilmuwan. Selain soal virus yang terus bermutasi, juga tentang kemunculan badai sitokin pada pasien Covid-19. Mengapa badai sitokin muncul pada pasien Covid-19?

Badai sitokin merupakan salah satu gejala yang bisa membuat kondisi pasien Covid-19 kian memburuk. Deddy Corbuzier salah satu yang diserang badai sitokin kala terinfeksi virus Covid-19.

Lalu apa itu sitokin? Sitokin adalah protein inflamasi imun yang memiliki fungsi menangkal infeksi dan menjinakkan sel kanker. Jika tubuh melepas terlalu banyak sitokin, maka akan terjadi badai sitokin yang dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan, bahkan mengancam nyawa.

Belakangan ini, ilmuwan menyebutkan COVID-19 dapat menjadi salah satu pemicu badai sitokin. COVID-19 menyebabkan beberapa komplikasi pada tubuh, sedangkan badai ini memberikan dampak kurang menguntungkan terhadap perkembangan infeksi.

Badai sitokin dapat menimbulkan gejala parah, seperti demam yang tak kunjung sembuh, nyeri otot dan persendian, hipotensi, kebocoran kapiler, kegagalan multiorgan, hingga kematian jika tidak ditangani dengan benar.

Advertising
Advertising

“Efek dan penyebab badai sitokin sangat bervariasi, tergantung pada kondisi yang dialami pasien,” tulis Lan Yang, Xueru Xie, Zikun Tu, Jinrong Fu, Damo Xu, dan Yufeng Zhou dalam artikel ilmiahnya berjudul “The signal pathways and treatment of cytokine storm in COVID-19”, dikutip Tempo dari laman Nature, Rabu, 7 Juli 2021.

Sejauh ini, diagnosis yang tepat dan pedoman pengobatan badai sitokin pada setiap kondisi masih belum cukup. Peran patogen, efek, dan faktor lain pada badai sitokin terkait COVID-19 sangat penting untuk dipahami supaya tim medis dapat memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Menurut artikel berjudul “Controlling Cytokine Storm Is Vital in COVID-19” yang ditulis oleh Lu tang, Zhinan Yin, Yu Hu, dan Heng Mei, obat antivirus guna menghambat transmisi virus dan menghancurkan replikasi virus dianggap dapat mengurangi kerusakan sel yang disebabkan oleh COVID-19.

Bersamaan dengan terapi imunoregulator, diharapkan obat antivirus dengan kombinasi yang tepat dapat menghambat respon inflamasi hiperaktif. Banyak uji klinis yang telah dilakukan untuk menyelidiki potensi pengendalian badai sitokin pada pasien COVID-19, termasuk terapi imunomodulator.

Obat yang pada umumnya dipakai untuk mengobati penyakit ini adalah kortikosteroid, siklosporin, dan etoposida yang menargetkan sel T yang tidak teratur. Blokade sitokin juga terbukti telah berhasil dalam mengobati berbagai jenis Hemofagositik limfohistiositosis (HLH) meskipun bukan pilihan terapi utama.

Menurut artikel yang berjudul “Immunopathogenesis and treatment of cytokine storm in COVID-19” yang ditulis oleh Jae Seok Kim, Jun Young Lee, dan kawan-kawan mengungkapkan pertukaran plasma terapeutik adalah alternatif paling realistis untuk mengobati badai sitokin berkaitan dengan COVID-19. Terapi ini dipercaya memiliki manfaat klinis bagi penderita COVID-19 yang parah. Artikel ini merekomendasikan pertukaran plasma terapeutik dengan plasma konvalesen.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Ini Pemicu Terjadinya Badai Sitokin yang Memperburuk Kondisi Pasien Covid-19

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya