3 Tahapan Dasar Self Healing untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 29 Agustus 2021 10:10 WIB

Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan mental umumnya bermula dari segala sesuatu yang tidak sesuai harapan. Kondisi ini terkadang membuat orang terpuruk, merasa gagal, depresi, dan berimbas pada kehidupan sehari-hari.

Contoh satu peristiwa yang menjadi perbincangan publik adalah saat pesenam Amerika Serikat Simone Biles memutuskan mundur dari final Olimpiade Tokyo 2021. Perempuan 24 tahun itu tak melanjutkan pertandingan bukan karena cedera. Peraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016, ini ingin fokus memulihkan kesehatan mentalnya.

Biles adalah satu dari ratusan korban pelecehan dokter senam Amerika Serikat, Larry Nassar. Biles masih sulit menghadapi bagaimana dia berlatih setiap hari di tempat di mana kekerasan seksual itu terjadi. Dia juga harus bertemu banyak orang yang sudah tahu tentang kasus tersebut.

Gejala depresi yang terjadi kepada Simon Biles antara lain tegang saat olahraga di pagi hari, hingga tubuhnya gemetar menjelang laga di Olimpiade Tokyo 2021. Padahal di kompetisi sebelumnya, perempuan berjuluk Ratu Senam ini tak pernah mengalami hal itu. "Saya berusaha menenangkan diri, mencari cara untuk senang, melakukan pemanasan. Saat itu memang terasa lebih baik, namun begitu tampil, semua buyar," katanya.

Dalam penampilan terakhir di Olimpiade Tokyo 2021, Biles menutup gerakannya dengan pendaratan yang tak seperti biasanya. "Untung tidak ada cedera. Itu sebabnya saya mundur karena tak ingin ada kejadian konyol," kata Biles yang secara tak langsung mengakui dia kurang fokus saat melakukan gerakan itu.

Advertising
Advertising

Masalah kesehatan mental memang tak bisa dianggap remeh. Kita harus mengidentifikasi sejak awal dan melakukan sesuatu agar dampaknya tidak merembet ke mana-mana. Ketika mendeteksi ada persoalan, segera lakukan tiga tahap ini untuk menjaga kesehatan mental.

  • Menerima
    Banyak orang takut menerima kenyataan bahwa mereka mengalami gangguan kesehatan mental. Mereka khawatir dianggap seperti orang gila atau mengalami ketidakstabilan emosi. Penerimaan ini penting supaya kamu lancar menempuh tahap berikutnya. Sebab, setiap penyangkalan akan membuatmu kembali ke titik nol atau posisi terendah dalam kondisi tertekan. Jika kamu belum bisa menerima dengan cara sendiri, mintalah bantuan ahli.
  • Bicarakan
    Sampaikan apa yang kamu alami kepada orang yang kamu percaya atau minta bantuan konselor. Terhubung dengan orang yang terpat akan membantumu mengatasi masalah kesehatan mental. Ketika kamu merasa nyaman dengan orang tersebut, ekspresikan dan lepaskan semuanya. Rileks dan jangan menyiksa diri dengan memendam segala kekecewaan, kemarahan, rasa malu, dan semua tekanan.

  • Bersyukur
    Orang yang mengalami masalah kesehatan mental cenderung melihat sisi negatif kehidupan. Sudut pandang ini menempatkan mereka dalam keadaan yang menyedihkan. Untuk mengalihkannya, mulai bersyukur atas semua yang kamu dapatkan dalam hidup. Buang pikiran negatif dan tetap percaya diri, yakin kuat dalam menghadapi kondisi apapun.

NATHASYA ESTRELLA | FOX NEWS | VOX | INDEPENDENT

Baca juga:
Beberapa Artis Mengaku OCD, Apa itu Obsessive Compulsive Disorder?

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

5 jam lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

6 jam lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

18 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

2 hari lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

13 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

13 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya