Manfaat Rebahan bagi Kesehatan bila Dilakukan dengan Cukup

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 1 September 2021 19:17 WIB

Seorang siswi rebahan usai mengikuti terapi massal yang diselenggarakan oleh LPT YAI, di SMA Diponegoro 1, Rawamangun, Jakarta, Rabu (10/4). Terapi massal yang diikuti oleh siswa-siswi tersebut bertujuan untuk menghilangkan stres dan membuat mereka lebih nyaman menghadapi Ujian Nasional yang akan diselenggarakan Senin mendatang. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur merupakan salah satu aktivitas esensial bagi manusia. Otak melepas racun yang terakumulasi selama Anda beraktivitas di siang hari saat tidur. Dikutip dari laman Sleep.org, sistem imun Anda akan bekerja dengan baik melindungi tubuh jika Anda memiliki jadwal tidur yang teratur. Apakah berbaring atau rebahan juga memiliki manfaat yang sama?

Rebahan adalah salah satu bentuk istirahat dengan posisi berbaring. Istirahat sendiri diperlukan agar kesehatan mental, tubuh, dan emosional terjaga. Menurut penelitian, istirahat diperlukan untuk mengatur ulang tubuh dan pikiran Anda jika Anda sudah merasa lelah atau stres.

Berbaring juga membuat otot dan organ tubuh lain rileks. Tekanan pada tulang belakang terjadi sangat rendah ketika Anda sedang berbaring. Hal ini dapat mengurangi tingkat stres dan memelankan detak jantung. Dikutip dari laman Verv, berbaring telentang selama 30-40 menit baik untuk dilakukan. Namun, setelahnya, Anda disarankan untuk bergerak dan beraktivitas.

Meskipun rebahan dapat membantu Anda rileks dan mengendurkan otot yang tegang, akan lebih baik jika Anda memanfaatkan waktu tersebut untuk tidur. Menurut seorang ahli saraf di University of Wisconsin, dr. Chiara Cirelli, ketika kita berbaring tanpa tertidur, neuron di otak masih tetap bekerja. Sementara, jika kita tidur, neuron pada otak diistirahatkan.

Bukan hanya itu, pada dasarnya manusia didesain untuk beraktivitas dan bergerak. Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk rebahan, kesehatan Anda dapat bekerja tidak optimal. Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2016, dari satu juta pria dan wanita yang diteliti, mereka yang tingkat perilaku menetapnya tinggi dan jarang beraktivitas memiliki risiko kematian tertinggi.

Advertising
Advertising

"Aktivitas fisik dan tidur yang cukup saling melengkapi," tulis seorang Profesor Kinesiologi dan Kedokteran dari University of Virginia, Arthur L. Weltman, dikutip Tempo dari laman Science Alert, Selasa, 8 September 2020. Jika Anda sedang ingin rebahan atau berbaring di tengah aktivitas, Anda tetap dapat melakukannya selama setengah jam sebelum beranjak dan kembali menggerakkan tubuh.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Senang Rebahan, Awas Lekas Lelah saat Bekerja dari Rumah

Berita terkait

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

6 jam lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

6 jam lalu

Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Cuaca panas ekstrem penyebab heat stroke melanda Asia. Ini perbedaan heat stroke non-exertional dan heat stroke exertional.

Baca Selengkapnya

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

8 hari lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

8 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

8 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

11 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

13 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

13 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya