Yang Dipikirkan Pria Saat Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 4 September 2021 07:52 WIB

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Publik dikejutkan dengan kabar dugaan pelecehan seksual di Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI. Korban dan pelaku kasus tersebut semuanya laki-laki. Setelah pelecehan terjadi beberapa waktu, baru sekarang korban berani mengungkap semuanya.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK, Livia Istania DF Iskandar mengatakan, terjadi kondisi yang sama-sama sulit ketika laki-laki maupun perempuan menjadi korban pelecehan seksual atau kekerasan seksual karena konstruksi sosial. Menurut dia, selama ini masyarakat menganggap pria adalah sosok yang kuat dan perempuan lemah.

"Jadi, ekspektasi di masyarakat bahwa laki-laki tidak menjadi korban," kata Livia seperti dikutip dari Antara, Jumat 3 September 2021. Sementara korban pelecehan atau kekerasan seksual perempuan juga sulit karena kerap disalahkan.

Lantaran konstruksi sosial yang menstigma lelaki harus kuat, pencari nafkah, dan pelindung keluarga, maka pria yang menjadi korban pelecehan seksual tidak percaya kalau dia tertindas. "Laki-laki juga sangat sulit untuk bisa melaporkan dan mendapat validasi atas peristiwa yang dialaminya," kata Livia.

Konstruksi sosial itu mengakibatkan beban psikologis seorang pria yang menjadi korban pelecehan seksual menjadi berlapis. Penyintas juga sulit terlepas dari dari situasi 'beracun'. Semua ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis korban karena dia memikul tanggung jawab yang besar, baik kepada diri sendiri, istri, anak, dan keluarga besar.

Advertising
Advertising

Livia menjelaskan, bullying dan pelecehan seksual sama-sama mengakibatkan seseorang merasa tidak berdaya dan kehilangan rasa percaya diri. Dampaknya bisa membekas selama bertahun-tahun dan sangat negatif. Data LPSK menunjukkan sangat jarang laki-laki penyintas kekerasan seksual yang melapor, entah yang terjadi pada lingkup keluarga, sekolah, perguruan tinggi, tempat ibadah, hingga tempat kerja.

"Saya belum pernah mendampingi laki-laki dewasa yang menjadi korban kekerasan seksual," katanya. Meski begitu, pernah ada pria dewasa yang melaporkan pelecehan seksual yang dia alami ketika masih anak-anak. Artinya, Livia melanjutkan, butuh waktu lama hingga penyintas berani membuka kasusnya, berkonsultasi kepada profesional, dan memulihkan diri.

Livia mengaku punya klien yang baru sanggup menceritakan kekerasan seksual yang dia alami setelah 20 sampai 30 tahun kemudian. Selain karena konstruksi sosial tadi, mengungkap bullying atau kekerasan seksual ini sama seperti membuka luka lama dan berpotensi membuka trauma berikutnya.

"Bayangkan berapa kali penyintas harus mengulang cerita trauma yang sama," katanya. Dimulai dari saat bercerita kepada keluarga atau teman dekat, melapor ke polisi, belum lagi saat diminta keterangan kembali. "Saya sangat menghargai keberanian para penyintas yang mau melaporkan dan mencari keadilan walaupun jalannya berliku."

Sebab itu, Livia menambahkan, para penyintas bullying dan pelecehan seksual ini perlu memiliki supporrt system yang mumpuni. Jangan sampai kemudian penyintas merasa membenci diri sendiri, kemudian diam, dan menanggung trauma sendirian.

Baca juga:
Kasus KPI: Berapa Tahun Penjara Ancaman Hukuman Pidana Pelaku Pelecehan Seksual?

Berita terkait

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

20 jam lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

1 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

1 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

BAP di KPK Bocor, Mantan Sespri Sekjen Kementan Merasa Dapat Tekanan Psikis dari SYL

3 hari lalu

BAP di KPK Bocor, Mantan Sespri Sekjen Kementan Merasa Dapat Tekanan Psikis dari SYL

Mantan Sespri Sekjen Kementan Merdian mengaku tertekan saat BAP di KPK dalam kasus SYL bocor. Ia merasa mendapat tekanan psikis.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

6 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya