Kenali Pola Booming and Bust yang Menyebabkan Penyintas Covid-19 Kelelahan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 September 2021 17:25 WIB

Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kelelahan kerap dirasakan oleh para penyintas Covid-19. Biasanya rasa lelah dirasakan setelah melakukan aktivitas yang berat atau membutuhkan konsentrasi tinggi. Namun, banyak penyintas Covid-19 juga merasakan cepat lelah padahal tidak melakukan aktivitas yang berat.

Melansir nhs.uk, Terdapat dua definisi terhadap kelelahan, yaitu kelelahan sementara (tiredness) dan jangka panjang (fatigue). Kelelahan sementara dapat diobati dengan beristirahat sementara atau dengan tidur. Sedangkan, kelelahan jangka panjang cenderung memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap untuk mengobatinya.

Kelelahan merupakan gejala ketika terpapar Covid-19, namun penyintas Covid-19 juga masih ada yang merasa kelelahan. Dilansir dari laman yourcovidrecovery.nhs.uk, terdapat dua alasan para penyintas Covid-19 merasa kelelahan, pertama, kelelahan merupakan respon tubuh terhadap virus corona walaupun tubuh sudah merasa mengalami perkembangan kesembuhan. Kedua, kelelahan menjadi efek serius dari sebuah penyakit seperti pneumonia.

Dilansir dari laman kentcht.nhs.uk, terdapat pola kelelahan bagi para penyintas Covid-19 yang mengalami kelelahan. Jika kelelahan itu bertahan dalam waktu cukup lama, penyintas diharapkan mampu memulihkan keadaannya seperti menemukan pola hidup sehat dan seimbang.

Sementara itu, banyak penyintas yang mengalami kelelahan karena pola booming and bust. Pola ini mengakibatkan penyintas mengalami gejala yang lebih parah. Hal ini terjadi bagi para penyintas yang belum sembuh total.

Advertising
Advertising

Booming and bust menyerang para penyintas yang merasa dirinya sudah sembuh dan kembali beraktivitas normal. Pola ini terjadi ketika tubuh sudah harus beraktivitas secara normal padahal masih butuh waktu untuk beristirahat.

Terdapat empat tahap dalam pola ini, pertama, dimulai dengan boom. Tahap ini manusia merasa tubuhnya sudah membaik. Kedua, orang tersebut melakukan aktivitas seperti biasa bahkan lebih berat. Ketiga, bust atau gejala yang dirasakan meningkat bahkan semakin parah. Keempat, waktu beristirahat yang diperpanjang. Pola booming and bust dapat memperpanjang waktu pemulihan.

Pola ini dapat terus berputar dan bertahan hingga berbulan-bulan. Oleh sebab itu, ketika penyintas Covid-19 mengalami kelelahan, diperlukan istirahat yang cukup dan maksimal agar tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses penyembuhan atau recovery.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Ini Alasan Penyintas Covid-19 Harus Menunggu 3 Bulan untuk Divaksin

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

1 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

13 hari lalu

Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

Power nap dapat membantu kembalikan fokus selama perjalanan panjang arus balik lebaran. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

17 hari lalu

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

Polisi menyatakan penyebab kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek karena pengemudi Gran Max kelelahan

Baca Selengkapnya

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

17 hari lalu

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

Minum minuman berenergi saat kelelahan berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat orang kurang waspada saat mengemudi.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

17 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

21 hari lalu

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.

Baca Selengkapnya

Polri: Pemudik Istirahat Maksimal 30 Menit di Rest Area, tidak Rehat di Bahu Jalan Tol

25 hari lalu

Polri: Pemudik Istirahat Maksimal 30 Menit di Rest Area, tidak Rehat di Bahu Jalan Tol

Apabila rest area penuh, polisi menyarankan pemudik keluar menuju jalan arteri untuk beristirahat di beberapa titik.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

26 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

5 Kiat Mudik Bersama Anak

27 hari lalu

5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati

Baca Selengkapnya