Ketua Satgas Covid-19 IDI Jawab Soal Ancaman di Balik Varian Mu

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 September 2021 11:00 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga saat ini banyak varian Covid-19 yang terdeteksi. Salah satu varian baru yang dirumorkan lebih berbahaya dan berpotensi kebal vaksin yaitu varian Mu.

Menurut beberapa pihak varian ini dapat mendominasi karena 40 dari 49 negara bagian di Amerika Serikat sudah mendeteksi adanya varian ini pada pasien. Varian ini pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021.

Menanggapi rumor tersebut, Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 IDI mengatakan bahwa varian Mu belum terbukti mengkhawatirkan dan prevalensinya hanya 0,1 persen dari kasus dunia, begitu tulisnya pada caption di akun Instagramnya, @profesorzubairi.

Meskipun begitu, yang menjadi ketakutan masyarakat mengenai varian Mu akan berakhir seperti varian Delta. Dimana awalnya kasus positif turun lalu perlahan naik hingga membludak lagi karena varian Selta.

“Varian ini mungkin sekali tidak menjadi masalah jangka panjang, kita memang perlu antisipasi tapi tak perlu panik,” terang Zubairi.

Advertising
Advertising

Ia menegaskan bahwa varian ini tidak separah varian Delta meskipun lebih bahaya dari varian Alpha dan Gama. “Belum ada bukti bahwa varian ini lebih parah dari varian Delta namun kita harus tetap waspada,” tegasnya.

“Memeriksa varian Mu di Indonesia boleh, namun saya kira kita mempelajari perkembangan varian Mu dari negara lain,” lanjutnya.

Ketua Satgas Covid-19 IDI juga berpesan sebaiknya mempelajari perkembangan varian Mu dari negara yang sudah mendeteksi adanya varian ini, seperti Kolombia, Ekuador, Spanyol, dan Amerika Serikat. Meskipun di AS kasusnya sedikit, imbuh Zubairi yang biasa disapa Prof Beri.

Untuk rumor mengenai Varian Mu ini dapat menembus antibodi meskipun sudah vaksin tidak dibenarkan sepenuhnya oleh Prof Beri. “Untuk vaksin apa bisa menangkal varian ini jawabannya bisa, tapi kita perlu melihat perkembangannya hari ke hari di negara lain,” terangnya.

Di akhir videonya, Prof Beri mengingatkan untuk tetap memakai masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan jika beraktivitas diluar rumah karena ini merupakan tameng dari seluruh varian.

“Sekarang banyak orang piknik kemana-mana , jalan-jalan penuh, balas dendam karena sudah lama dikurung, hati-hati, jangan euforia, jangan pergi sering-sering,” pesannya.

Untuk yang belum, lakukan vaksinasi sebagai pelindung diri meskipun sepenuhnya setidaknya dapat melindungi diri dari kematian, begitu pesannya dalam video yang bertajuk “Varian Mu Varian Mu, Sumber Masalah Baru?”

TATA FERLIANA

Baca juga: 5 Jurus Menghadapi Covid-19 Varian Mu

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya