Mengapa Tukang Cukur Banyak Berasal dari Madura dan Garut?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 17 September 2021 13:17 WIB

Tukang pangkas rambut mencukur pengunjung di lokasi wisata Pasar Kebon Watu Gede., Magelang, Jawa Tengah, 28 Oktober 2018. Pasar yang mengangkat kearifan lokal tersebut digagas oleh pemuda setempat dengan tema yang kreatif dan penuh inovasi untuk melihat peluang pasar yang besar. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang dari berbagai daerah yang mencapai ribuan orang serial kali pasar ini buka. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Mencukur rambut menjadi kebutuhan bagi para pria. Namun jika diperhatikan banyak tukang cukur yang berasal dari Madura dan Garut. Mengapa demikian?

Cikal bakal usaha cukur rambut orang Madura ternyata berawal dari konflik politik. Muh. Syamsuddin dalam bukunya "Agama, Migrasi, dan Orang Madura" menulis konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II pada 1677 membuat pengikut Trunojoyo yang notabennya orang Madura bermigrasi.

Mereka akhirnya merantau ke berbagai daerah dan menjalani berbagai profesi, termasuk menjadi tukang cukur. Pada 1911, usaha potong rambut orang Madura umum ditemukan di bawah pohon besar di tepi jalan Kota Surabaya.

Kebiasaan ini masih bisa kita temukan hingga sekarang. Bahkan di Jakarta, Anda bisa menemukan mereka di bawah jembatan layang atau di bawah pohon besar. Bermodal cermin, kursi, dan peralatan cukur, mereka siap mencukur rambut pelanggannya.

Sementara itu, tukang cukur asal Garut, Jawa Barat, juga turut mendominasi dunia percukuran di Indonesia. Dilansir dari buku "Indonesia Poenja Tjerita" karya @SejarahRI, salah satu usaha potong rambut yang populer di Jakarta adalah yang menyematkan nama ASGAR (Asli Garut).

Advertising
Advertising

Penyebaran tukang cukur asal Garut juga tak lepas dari konflik politik di daerah mereka. Saat pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), orang Garut banyak yang meninggalkan daerahnya.

Antara 1949 hingga 1950 mereka pergi menyelamatkan diri ke daerah-daerah lain. Di daerah baru, mereka menjalani berbagai profesi, salah satunya adalah tukang cukur. Melihat kesuksesan tukang cukur, pemuda-pemuda Garut lainnya pun mengikuti jejak menjadi tukang cukur.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Sofie Pok, Tukang Cukur Top yang Pernah Tak Didukung Orang Tua

Berita terkait

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

4 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

6 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

9 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

11 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

11 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

12 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

12 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

12 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

13 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya