Kiat Kurangi Asupan Garam Menurut Ahli Gizi, Ganti dengan MSG

Reporter

Antara

Rabu, 22 September 2021 20:18 WIB

Ilustrasi MSG. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gizi sekaligus dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Annis Catur Adi, mengatakan orang Indonesia terbiasa menyantap makanan olahan yang digoreng dan instan. Padahal, asupan gula, garam, dan lemak berlebih bisa menyebabkan penyakit tidak menular, mulai dari penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, hingga hipertensi.

"Cita rasanya cenderung manis, asin, dan pedas. Tanpa disadari kebiasaan itu melampaui batas harian asupan gula, garam, dan lemak," kata Annis.

Batas asupan gula per hari menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan adalah 10 persen dari total energi (220 kkal) atau setara dengan empat sendok makan per hari atau 50 gram per orang per hari.

"Kiat mengurangi gula bisa dilakukan dengan menggantinya dengan rempah, misal jahe, kayu manis, atau pala. Selalu baca label informasi gizi produk yang dibeli, dan untuk camilan bisa pilih buah alih-alih cokelat," tambahnya.

Sementara itu, rekomendasi Kementerian Kesehatan terkait asupan lemak adalah sebesar 67 gram atau lima sendok makan minyak.

Advertising
Advertising

"Asupan lemak bisa dikurangi dengan mengganti menu yang digoreng dengan tidak digoreng, misal dibakar atau panggang. Pilih daging yang tidak berlemak, hindari konsumsi kulit ayam. Hindari penggunaan santan kelapa, mentega, dan margarin," jelasnya.

Sementara terkait asupan garam, yang dimaksud Annis adalah garam yang dikonsumsi bersama-sama dalam makanan atau minuman, memiliki NaCl minimal 94 persen. Sebesar 76 persen konsumsi garam berasal dari penambahan bumbu saat memasak, misal penambahan saus dan kecap. Khusus untuk garam, Annis mengatakan ada beberapa kiat untuk mengendalikan asupan garam.

"Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi, sedangkan dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak terkandung natrium. Cara yang sesuai jika masakan sudah banyak menggunakan berbagai bumbu rempah adalah dengan hanya manambahkan garam dapur dalam jumlah yang sedikit sekali," kata Annis.

Annis menjelaskan jika ingin makanan yang dikonsumsi memiliki cita rasa yang tinggi namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti monosodium glutamate (MSG) bisa dijadikan solusi.

"Satu pucuk sendok teh MSG (2 gram) yang mengandung 12 persen sodium akan memberi efek enak yang sama pada makanan yang diberi garam lima gram atau satu sendok teh dengan kandungan sodium 38 persen," papar Annis.

Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang menunjukkan penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam.

"Sebab kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga kandungan natrium pada garam dapur biasa," katanya.

Baca juga: Menaburkan Micin ke Tanaman Jangan Dibilang Aneh, Justru Bikin Subur

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

17 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

19 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

3 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

4 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

15 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

16 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

18 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

22 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

24 hari lalu

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.

Baca Selengkapnya