Macam Penyebab Disfungsi Ereksi dan Pengobatannya

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 22 September 2021 21:15 WIB

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak laki-laki malu menceritakan masalah disfungsi ereksi sementara sebagian juga kurang pengetahuan atau takut. Disfungsi ereksi adalah kondisi umum yang mengganggu dan mempengaruhi satu dari dua pria yang aktif secara seksual. Kondisi ini biasanya dianggap sebagai masalah penuaan dan pria mengalami tingkat hormon testosteron rendah yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Andropause atau menopause pria terjadi penurunan bertahap tingkat hormon testosteron sejak usia 40 tahun. Begitu pula dengan pria yang mencapai usia 60-an, persentase yang menderita disfungsi ereksi diperkirakan mencapai angka sekitar 80 persen.

Penyebab fisik dari disfungsi ereksi (DE) banyak, mulai dari kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, obesitas, merokok, minum alkohol, gangguan tidur, hingga masalah prostat. Dr. Benjamin Loh dari Dr. Ben Medical mengatakan terlepas dari tingkat testosteron yang lebih rendah, seiring bertambahnya usia, kemungkinan orang itu dapat mengembangkan penyakit prostat.

Loh baru-baru ini telah melihat peningkatan jumlah pria muda berusia 30-an yang menderita DE dan mengatakan sebagian besar penderita disebabkan oleh tingginya tingkat stres yang dihadapi di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi mereka. Penyebab psikologis seperti inilah yang menyumbang sekitar 20 persen kasus DE pada pria muda usia 30-an.

“Otak berperan penting dalam memulai serangkaian peristiwa fisik yang mengarah pada ereksi dan sejumlah faktor dapat mengganggu perasaan seksual dan memperburuk atau menyebabkan DE,” kata Loh, seperti dilansir dari The Straits Times.

Advertising
Advertising

Loh menjelaskan dalam kebanyakan kasus, masalah psikologis seperti kecemasan dapat menyebabkan DE pada pria yang lebih muda. Walaupun terdengar menyeramkan, ada pengobatan untuk DE. Selain pengobatan sildenafil konvensional, penderita juga dapat menggunakan terapi Extracorporeal Shockwave Therapy (ESWT). Terapi ESWT telah digunakan sejak 1970-an, tetapi kebanyakan untuk mengobati pasien batu ginjal.

“Ini efektif pada kebanyakan pasien yang memulai rencana perawatan, tidak hanya memperbaiki gejala DE yang terkait tetapi berpotensi mengurangi ketergantungan pada obat. Umumnya prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit meskipun sangat sedikit pasien yang mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan,” jelasnya.

Loh mengatakan ESWT mungkin memiliki efek samping umum, seperti mulas, hidung tersumbat, sakit kepala, muka memerah, sakit punggung, dan gangguan penglihatan warna untuk sementara.

“Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda dapat mengalami ereksi yang menyakitkan. Istilah medisnya adalah priapisme. Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu harus menahan diri untuk tidak menggunakan pil tersebut,” jelas Loh.

DE tidak mengancam jiwa, namun bisa menjadi indikasi awal dari kondisi medis mendasar yang harus ditangani. Oleh sebab itu, Loh mendesak penderita untuk berkonsultasi dengan dokter.

“Sangat penting untuk mencari bantuan dan mencari tahu apa yang menyebabkan disfungsi ereksi. Anda perlu tahu apakah itu terkait dengan kondisi medis kronis seperti apnea tidur obstruktif, testosteron rendah dan diabetes, atau kondisi langka seperti tumor otak,” ucapnya.

Loh juga meyakinkan sebagian besar kasus DE dapat disembuhkan. Ketika penyembuhan permanen untuk DE tidak memungkinkan, pengobatan yang tepat dapat meminimalkan gejala.

Baca juga: Kesemutan dan Disfungsi Ereksi, Bisa Jadi Gejala Diabetes

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

14 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

19 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

20 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

34 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

35 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

36 hari lalu

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

38 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya