Yang Perlu Dilakukan Orang Tua sebelum Anak PTM

Reporter

Antara

Selasa, 28 September 2021 20:35 WIB

Sejumlah pelajar saat pulang sekolah usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 3 September 2021. Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantu sarana transportasi gratis bagi peserta didik yang mengikuti PTM secara terbatas dengan mengoperasikan 70 bus sekolah yang melayani 20 rute reguler dan 13 rute zonasi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk wilayah yang masuk dalam zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 sampai 3. Namun, kebijakan ini tentu menimbulkan perdebatan dan kekhawatiran di kalangan orang tua.

Sebagian merasa senang dapat melihat anak kembali berinteraksi secara langsung dengan guru dan teman-teman. Namun, tidak sedikit yang khawatir untuk melepas anak kembali belajar di sekolah, terutama anak yang berusia di bawah 12 tahun dan belum mendapatkan vaksin COVID-19.

Dokter spesialis anak Natasya Ayu Andamari memberikan sejumlah kiat tindakan pencegahan yang bisa dilakukan orang tua sebelum melepas anak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah. Berikut berapa tindakan preventif yang dapat dilakukan sebelum melepas anak sekolah tatap muka.

Mengevaluasi kembali aturan yang ditetapkan sekolah
Orang tua perlu meninjau aturan yang ditetapkan pihak sekolah sebelum memutuskan dan mengizinkan anak kembali ke sekolah tatap muka.

“Peraturan yang cukup aman, antara lain paling tidak semua staf di sekolah sudah vaksinasi COVID-19, kemudian penerapan protokol kesehatan, peraturan keluar-masuk anak di sekolah, peraturan jam istirahat, sistem pengajaran, jumlah murid di kelas, dan seterusnya. Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan orang tua,” kata Natasya. Ia mengatakan jika orang tua telah merasa yakin terhadap tingkat keamanan protokol kesehatan di sekolah maka dipersilakan untuk mengizinkan anak ke sekolah.

Advertising
Advertising

Melengkapi imunisasi
Saat ini, vaksin COVID-19 baru tersedia untuk kelompok usia di atas 12 tahun sementara kusia 6-11 tahun belum tersedia. Meski demikian, Nastasya mengingatkan orang tua tetap perlu memastikan kelengkapan imunisasi-imunisasi lain.

“Terkadang ibu lupa, kelompok usia 5 sampai 7 tahun itu ada beberapa imunisasi booster yang harus dilakukan lagi. Kadang ibu merasa saat anak berusia 2 tahun, imunisasinya sudah selesai, padahal ternyata ada lagi yang mesti dilakukan. Coba dicek lagi dan dilengkapi,” ujar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta itu.

Memantau angka kejadian COVID-19
“Terkait hal ini, orangtua juga perlu melihat tingkat positivity rate. Kalau sewaktu-waktu kasusnya naik lagi mungkin kita bisa tahan dulu anak supaya tidak ke sekolah atau izin dulu dari sekolah,” tutur Natasya.

Menyekolahkan anak tanpa kormobid
Nastasya mengatakan anak-anak yang memiliki penyakit penyerta atau kormobid sangat rentan terkena penyakit. Ia menyarankan jika suatu hari anak yang memiliki kormobid tiba-tiba sakit dan mengalami batuk atau pilek, sebaiknya tidak diperbolehkan pergi ke sekolah.

“Saran saya sebaiknya tidak disekolahkan dulu sampai nanti vaksin COVID-19 untuk anak keluar. Lagi pula, sekarang vaksin untuk kelompok usia 6 sampai 11 tahun masih dalam tahap penelitian, mudah-mudahan nanti segera tersedia,” harap Natasya.

Tetap membatasi lingkaran pertemuan
Natasya mengatakan orang tua perlu mengusahakan untuk membatasi lingkar pertemuan ketika telah memutuskan dan mengizinkan anak sekolah tatap muka. Menurutnya, kebijakan pembatasan tersebut membutuhkan kebijaksanaan dari semua orang tua.

“Mungkin kita sudah menjaga diri dan briefing anak jauh-jauh hari, tapi anak orang lain kita belum tahu kondisinya seperti apa. Kemudian, jangan sampai misalnya anak sekolah hari Senin ternyata pada hari Minggu mereka jalan-jalan dan bertemu orang banyak. Itu bisa membahayakan anak-anak lain pada saat di sekolah,” paparnya.

Baca juga: Beri Pemahaman Anak tentang Disiplin Protokol Kesehatan sebelum PTM

Berita terkait

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

1 jam lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

6 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

7 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

14 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

14 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

24 hari lalu

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

24 hari lalu

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

43 hari lalu

Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak

Baca Selengkapnya

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

44 hari lalu

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.

Baca Selengkapnya